Bisnis.com, JAKARTA — PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak berencana mengembangkan kawasan di sekitar jalan tol Semarang—Demak seluas 600 hektare secara bertahap.
Pengembangan kawasan menjadi nilai tambah bagi proyek jalan tol yang juga terpadu dengan pembangunan tanggul laut.
Direktur Utama PT Pembangunan Perumahan Semarang Demak Handoko Yudianto mengatakan luas area untuk pengembangan kawasan di sekitar tol Semarang—Demak tidak terlampau luas karena keterbatasan lahan di daerah tersebut.
Kendati demikian, peluang pengembangan kawasan tetap dibidik karena memberi nilai tambah bagi proyek jalan tol.
"Kawasan ini membuat proyeknya layak investasi. Nanti, kami investasi sendiri, bukan PU [Kementerian PUPR] yang bebaskan lahannya," jelasnya kepada Bisnis, belum lama ini.
Dia menuturkan bahwa pembebasan lahan untuk kawasan akan dilakukan secara bertahap dengan pembebasan lahan untuk proyek jalan tol.
Baca Juga
Pembebasan lahan untuk proyek jalan tol menjadi kewenangan pemerintah. Dalam pelaksanaannya, badan usaha jalan tol bisa berpartisipasi lewat skema talangan.
Handoko menuturkan bahwa proses pembebasan lahan untuk proyek jalan tol telah mencapai 40 persen dan hingga akhir tahun diharapkan tercapai 70 persen.
Persentase tersebut merupakan kebutuhan lahan untuk segmen yang digarap badan usaha jalan tol sepanjang 16,30 kilometer. Panjang keseluruhan jalan tol yang akan dibangun mencapai 27 kilometer.
Menurut Handoko, tahap konstruksi bisa dilakukan jika lahan yang sudah dibebaskan pemerintah diserahkan kepada perseroan.
Dia menyebutkan bahwa dari lahan yang sudah dibebaskan, tahap konstruksi akan dimulai dari sisi Demak. Pekerjaan konstruksi pada proyek ini dijadwalkan rampung dalam 2 tahun.
"Kami menunggu penyerahan lahan dulu baru mulai konsruksi. Saat ini [pembebasan lahan] sudah 40 persen dan akhir tahun diharapkan 70 persen. Kami mulai dari sisi Demak dulu," jelasnya.