Bisnis.com, JAKARTA - Pelayanan gudang fulfillment dinilai akan menjadi tren yang digunakan oleh para pengusaha UKM di era digitalisasi terutama mereka yang menjual produknya melalui platform dagang elektronik atau e-commerce.
Budi Santosa, Kepala Pusat Kajian e-Supply Chain Center Fakultas Rekayasa Industri Telkom University, menyatakan e-fulfillment menjadi tren dan merupakan hal yang penting dalam pemenuhan permintaan di era digitalisasi.
Hal itu, dipicu oleh bergesernya tren belanja, dari pola konvensional, menjadi pola digital. Efisiensi waktu menjadi kunci pergeseran pola digitalisasi belanja tersebut.
"Perkembangan pola digitalisasi belanja tersebut, memicu perubahan trend pelaku usaha. Salah satu konsep yang banyak diimplementasikan oleh pelaku usaha adalah konsep online to offline (O2O)," terangnya.
Konsep ini memadukan antara pola belanja online dan pola belanja offline untuk memenuhi permintaan pelanggan yang semakin tinggi. Konsep ini terhitung efektif dalam melakukan pemenuhan permintaan dari konsumen yang bersifat fluktuatif.
"Mendukung suksesnya e-fulfillment, diperlukan kolaborasi yang tepat dari para pelaku usaha, baik pelaku usaha yang bergerak sebagai supplier, maupun pelaku usaha yang bergerak di bidang IT," paparnya.
Dia melanjutkan,kolaborasi dan sinergi yang tepat akan menghasilkan proses logistik yang optimal dan dengan biaya yang efisien sekaligus kesuksesan bagi penyediaan e-fulfillment.