Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Bahan Baku Lokal Industri Farmasi Diproyeksikan Meningkat

Kementerian Kesehatan memproyeksikan pemenuhan bahan baku dalam negeri oleh industri farmasi meningkat hingga 21% pada 2021 seiring penguatan di hulu sektor tersebut.
Bahan baku industri farmasi, pangan fungsional, serta produk nutrisi dan kesehatan-ilustrasi/JIBI
Bahan baku industri farmasi, pangan fungsional, serta produk nutrisi dan kesehatan-ilustrasi/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kesehatan memproyeksikan pemenuhan bahan baku dalam negeri oleh industri farmasi meningkat hingga 21% pada 2021 seiring penguatan di hulu sektor tersebut.

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan, Engko Sosialine Magdalene mengatakan sejauh ini sudah ada 13 produsen bahan baku atau di hulu industri farmasi.

Menurutnya, kapasitas produksi produsen itu pun bisa terus meningkat.

"Kami sudah hitung dengan industri itu, 2021 ketergantungan terhadap impor bahan baku bisa turun," ujarnya kepada Bisnis di sela-sela Forum Riset Life Science Nasional (FRLN) 2019 yang diselenggarakan PT Bio Farma (Persero), Kamis (26/9/2019).

Dengan penambahan kapasitas itu, Engko menjelaskan sejumlah bahan baku impor bisa disubtutusi dengan pasokan dalam negeri. Dengan kapasitas yang sudah tersedia sejauh ini, dia memperkirakan pada dua tahun ke depan 21% bahan baku farmasi sudah bisa dipenuhi oleh produsen lokal.

Menurutnya, saat ini BUMN di bidang farmasi, PT Bio Farma (Persero), pun terus mengembangkan bahan baku bagi pemenuhan kebutuhan dalam negeri.

Direktur Operasi PT Bio Farma (Persero) M. Rahman Roestan mengakui bahwa mayoritas bahan baku farmasi masih bersumber dari produk impor.

"Sekarang ini memang didominasi dari luar, yakni sampai 95%," ujarnya.

Rahman menjelaskan sejauh ini sumber daya alam di Indonesia sangat berlimpah dan dapat dimanfaatkan untuk pengolahan bahan baku. Dia menyatakan lebih dari 10% spesies tanaman di dunia ada di Indonesia.

Bahkan 15% biota laut dunia pun dapat ditemukan di Indonesia. "Indonesia sangat kaya dengan bio diversity." ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper