Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai mitigasi risiko dan restrukturisasi kredit bank pelat merah serte laju pertumbuhan ekonomi kuartal III/2019 yang terhambat menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Selasa (17/9/2019).
Berikut beberapa perincian topik utamanya:
Lampu Kuning Kredit Macet. Bank-bank milik pemerintah mulai gencar melakukan mitigasi risiko dan restrukturisasi kredit seiring dengan peningkatan nilai kredit macet selama paruh pertama tahun ini.
Laju Pertumbuhan Ekonomi Terhambat. Laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2019 diprediksi terhambat oleh seiring dengan impor barang modal dan bahan baku atau penolong. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai impor barang modal pada Agustus lalu hanya mencapai US$2,48 miliar. Angka tersebut turun sebesar 10,93% secara bulanan (mtm) dan turun sebesar 5,83% secara tahunan (yoy).
Kabut Asap, Sanksi Tegas & Solusi Bernilai Ekonomi. Tidak mungkin pemilik perkebunan kelapa sawit dan pemegang konsesi hutan tanaman industri membakar lahannya sendiri yang sudah ditanami. Apalagi, tanaman yang mereka tanam itu tidak lama lagi segera mendatangkan cuan.
Skema Tarif Dimatangkan. Pemerintah akan mematangkan skema pengenaan bea masuk barang virtual atau intangible goods sejalan dengan akan berakhirnya moratorium. Kendati belum memastikan kebijakan yang akan ditempuh, Dirjen Bea Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi mulai memberikan sinyal kepada jajarannya untuk terus berkonsolidasi dan merespons perkembangan di dunia digital.
Adu Kuat Strategi ECB dan BOJ. European Central Bank (ECB) dan Bank of Japan (BOJ) menerapkan strategi yang sama. Keduanya membawa suku bunga ke level negatif serta memberlakukan pelonggaran kuantitatif. Strategi siapa yang lebih efektif?
AS Siapkan Serangan Tarif Impor Eropa. Amerika Serikat (AS) dapat secara legal memberlakukan tarif terhadap serangkaian ekspor Eropa sebagai balasan atas bantuan ilegal benua biru itu kepada Airbus SE. Hal itu diketahui dari hasil diskusi sebuah panel yang terdiri dari tiga pejabat organisasi perdagangan dunia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
