Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) melakukan penandatanganan kontrak engineering, procurement, and construction (EPC) fasilitas Lawe-Lawe senilai US$262 juta untuk Refinery Development Master Plan (RDMP) Kilang Balikpapan bersama PT Hutama Karya (Persero) dan China Petroleum Pipeline Co. Ltd. (CPP).
Penandatangan kontrak ini dilakukan oleh Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Tallulembang bersama dengan Presiden Direktur Hutama Karya Bintang Perbowo dan Executive Vice President CPP Chen Qingxun, Selasa (17/9/2019).
Tallulembang mengatakan kerja sama ini meliputi pembangunan submarine pipe line sebesar 52 inci sekaligus menjadi pipa terbesar yang akan dibangun oleh Pertamina. Nantinya, pipa offshore terdiri dari diameter 52 inci sepanjang 13,8 km dan 20 inci sepanjang 4,5 km.
Selain itu, akan dibangun juga pipa onshore berdiameter 52 inci sepanjang 6,5 km dan diameter 20 inchi sepanjang 14,4 km.
“Setelah penandatanganan ini, hal yang dilakukan selanjutnya adalah mobilisasi dan tahapan engineering,” tuturnya dalam keterangan resmi, Selasa (17/9/2019).
Kontrak kerja sama ini juga mencakup pembangunan satu unit single point mooring kapasitas 350.000 DWT dan pembangunan dua unit tanki berkapasitas 1 juta barel guna meningkatkan kapasitas crude intake untuk Kilang Balikpapan.
Baca Juga
Talullembang menambahkan perusahaan yang terpilih sebelumnya telah melalui proses tender dan berpengalaman melakukan pekerjaan serupa di beberapa proyek penting di luar negeri.
"[Diharapkan] pembangunan ini berjalan lancar dan selesai tepat waktu sebagai komitmen Pertamina mewujudkan kemandirian dan ketahanan energi nasional," katanya.