Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bidik Car Terminal Kelas Dunia, IPCC Ingin Buka Pusat Logistik Berikat Otomotif

Direktur Utama PT Industri Kendaraan Terminal Tbk. Chiefy Adi K. menyatakan usulan itu disampaikan berdasarkan permintaan salah satu importir otomotif yang menjadi customer terminal kendaraan di Pelabuhan Tanjung Priok.
Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal TBK (IPCC Terminal) Chiefy Adi Kusmargono memberikan paparan di sela-sela kunjungan ke kantor Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (6/12/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Direktur Utama PT Indonesia Kendaraan Terminal TBK (IPCC Terminal) Chiefy Adi Kusmargono memberikan paparan di sela-sela kunjungan ke kantor Bisnis Indonesia di Jakarta, Kamis (6/12/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Industri Kendaraan Terminal Tbk., anak usaha PT Pelabuhan Indonesia II, mengusulkan bisa membuka pusat logistik berikat otomotif untuk menunjang cita-cita perusahaan menjadi operator terminal kendaraan kelas dunia pada 2024. 

Direktur Utama PT Industri Kendaraan Terminal Tbk. Chiefy Adi K. menyatakan usulan itu disampaikan berdasarkan permintaan salah satu importir otomotif yang menjadi customer perusahaan dengan kode saham. Chiefy mengatakan, ketika importir mengimpor produk otomotif baru, produk itu belum tentu langsung ditangkap pasar.

Di sisi lain, menurutnya, masa penumpukan di terminal dibatasi maksimal sebulan. Setelah itu harus keluar dan membayar pajak penjualan barang mewah (PPnBM), dan bea masuk.  

"Mereka memang menginginkan untuk diadakannya PLB [pusat logistik berikat] sehingga tidak perlu membayar pajak dulu sebelum ada pembeli mobil. Saya menyuarakan salah satu customer kami," katanya, Jumat (30/8/2019).

Chiefy mengemukakan, menjadi fasilitator perdagangan otomotif kelas dunia (the world class automotive trade facilitator) berarti peran terminal kendaraan akan sangat memengaruhi pertumbuhan industri otomotif dan turunannya, termasuk alat berat. "Kami ingin meningkatkan pelayanan terminal kendaraan sebagai sebuah ekosistem rantai logistik," ujarnya.

Kepala Seksi Tempat Penimbunan Lainnya Ditjen Bea dan Cukai Irwan mengatakan, sepanjang tujuannya untuk kebutuhan industri, impor otomotif dapat menggunakan fasilitas PLB untuk efisiensi biaya.

"Tapi kalau dia [impor] untuk otomotif yang sifatnya lebih ke kendaraan pribadi, dia harus minta izin dulu ke Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Ini terkait regulasi impor barang mewah," katanya.

Namun, Presiden Direktur ICDX Logistik Berikat (ILB) Petrus Tjandra mengatakan pembukaan PLB otomotif untuk kendaraan pribadi sangat mungkin. Dia menceritakan rencana ILB yang akan bekerja sama dengan Ducati, produsen sepeda motor terkemuka asal Italia. 

"[Ducati] masuk ke PLB. Sudah masuk, bisa jadi showroom, enggak bayar bea masuk [ditangguhkan]. Kalau enggak laku, pulangkan [reekspor] saja," ujarnya. 

PLB adalah gudang logistik multifungsi untuk menimbun barang impor atau ekspor, dengan kemudahan fasilitas perpajakan berupa penundaan pembayaran bea masuk dan tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan/atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), serta menawarkan fleksibilitas operasional lainnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Hendra Wibawa
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper