Bisnis.com, JAKARTA – PT Tetra Pak Indonesia, perusahaan pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman (mamin), sepanjang tahun lalu telah mendaur ulang lebih dari 10.388 ton kemasan karton bekas minuman.
Michael Wu, Managing Director Tetra Pak Malaysia, Singapore, Philippines, & Indonesia, mengatakan langkah perseroan ini tidak hanya mengurangi dampak terhadap lingkungan, melainkan juga memberikan nilai ekonomis bagi para mitra usaha daur ulang.
"Aspek keberlanjutan selalu menjadi inti dalam komitmen kami untuk melindungi makanan, masyarakat, dan masa depan. Kami secara berkelanjutan bekerja untuk mencapai dampak lingkungan minimum di seluruh rantai pasokan," ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (30/8/2019).
Michael menyatakan pihaknya memahami pentingnya kolaborasi jangka panjang dengan berbagai mitra seperti pengumpul sampah, pendaur ulang, pelanggan, pemerintah, komunitas, dan para pemangku kepentingan lainnya untuk menyukseskan target perusahaan dalam low carbon circular economy.
Pada 2020 Tetra Pak akan meningkatkan daur ulang hingga 24% dengan mempertimbangkan berbagai pencapaian yang telah diraih Tetra Pak Indonesia sejak 2005.
Pada 2005, perseroan mengembangkan infrastruktur pengumpulan yang diinisiasi bersama Balai Besar Pulp dan Kertas (BBPK).
Hingga tahun lalu, perusahaan bersama mitra pendaur telah menambah nilai investasi untuk peningkatan kapasitas hingga 1.500 ton per bulan dan mencapai tingkat daur ulang sebesar 21,2% atau sebanyak 10.338 ton, sekaligus meningkatkan fasilitas pemilahan mitra pengumpul.
"Pada 2019, perusahaan berhasil menambah mitra pengumpul baru dan total telah ada 5 mitra pengumpul yang bertanggung jawab untuk wilayah Bali, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jabodetabek, sehingga kenaikan tingkat daur ulang diharapkan mencapai 22,5%," katanya.