Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ibu Kota Pindah, Pelaku Industri Berharap Ekonomi Berkembang

Pelaku industri menyambut baik rencana pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur lantaran bakal menumbuhkan sentra ekonomi baru.
Gagasan rencana dan kriteria desain ibu kota negara./Antara
Gagasan rencana dan kriteria desain ibu kota negara./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri menyambut baik rencana pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur lantaran bakal menumbuhkan sentra ekonomi baru.

Chairman Indonesia Iron and Steel Industry Association (IISIA) Silmy Karim mengapresiasi kebijakan pemerintah untuk memindahkan ibu kota negara ke Kalimantan Timur. Menurutnya, kebijakan ini akan mendorong sentra ekonomi baru, baik itu dalam proses konstruksinya, maupun pasca konstruksi.

"Pro kontra memang ada, tetapi sebaiknya kita harus berpikir positif," ujarnya, Senin (26/8/2019).

Terkait dampak pemindahan ibu kota negara, pria yang juga menjabat sebagai Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. ini memperkirakan bakal mendorong peningkatan serapan baja. "Kebutuhan baja pasti meningkat," katanya.

Antonius Marcos, Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., juga berpendapat pemindahan ibu kota ke Kaltim sangat baik untuk pemerataan pembangunan agar tidak terpusat di Pulau Jawa. Selain itu, dengan tidak bersatunya pusat bisnis dan pemerintahan juga dinilainya baik.

"Semua pihak harus bersatu padu untuk mewujudkan hal ini," katanya.

Sementara itu, untuk industri semen, pihaknya berharap dengan pemindahan ibu kota ini, pemerintah tetap menjalankan kebijaksanaan yang pro pasokan clinker atau semen dari industri semen nasional dan tidak diizinkan impor clinker atau semen. Dia meyakini pasokan semen dalam negeri lebih dari cukup untuk pembangunan tersebut.

Indocement, misalnya, punya pabrik di Tarjun, Kalimantan Selatan dengan kapasitas 2,5 juta ton per tahun. "Kami tentunya siap sedia untuk memasok kebutuhan semen yang dibutuhkan dalam menunjang pembangunan ibu kota baru di Kaltim tersebut," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper