Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pindah Ibu Kota ke Kalimantan Dipercaya Naikkan PDB

Pemindahan Ibu Kota negara ke Kalimantan dipercaya akan meningkatkan "Gross Domestic Product" atau "Produk Domestik Bruto (PDB)" secara nasional hingga 0-1-0,2 persen, saat ini GDP Indonesia ada pada 1,016 triliun dolar AS.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro saat membuka acara Forum Merdeka Barat (FMB)9 dengan tema Pindah Ibu Kota Negara: Belajar dari Pengalaman Negara Sahabat di Jakarta, Rabu (10/07/2019). Bisnis/Gloria F.K. Lawi
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro saat membuka acara Forum Merdeka Barat (FMB)9 dengan tema Pindah Ibu Kota Negara: Belajar dari Pengalaman Negara Sahabat di Jakarta, Rabu (10/07/2019). Bisnis/Gloria F.K. Lawi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemindahan Ibu Kota negara ke Kalimantan dipercaya akan meningkatkan "Gross Domestic Product" atau "Produk Domestik Bruto (PDB)" secara nasional hingga 0-1-0,2 persen, saat  ini GDP Indonesia ada pada 1,016 triliun dolar AS.

“Pembangunan Ibu Kota baru itu akan dimulai tahun 2021,” kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro di Balikpapan, Selasa (20/8/2019).

Sejak tahun tersebut, proyek pembangunan Ibu Kota mulai secara efektif meningkatkan PDB itu dan terus berlanjut. Apalagi ketika ibukota baru itu selesai dibangun pada 2024.

Juga akan ada efek berganda untuk perekonomian bagi wilayah di sekitarnya, menurunkan kesenjangan antarkelompok pendapatan dan kesenjangan antarwilayah.

“Sebab ada perdagangan antarwilayah, investasi, diversifikasi ekonomi, dan peningkatan output dari sektor jasa dan sektor-sektor nontradisional lainnya,” jelas Menteri Brodjonegoro.

Dampak Sosial

Selain membawa dampak secara ekonomi, perpindahan Ibu Kota juga membawa dampak sosial. Ibu kota yang baru ini akan dirancang memiliki simbol identitas bangsa, dibangun sebagai kota yang cerdas, hijau, cantik, dan berkelanjutan, selain modern dan memiliki standar internasional.

Kota cerdas atau smart city adalah kota yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup para penghuninya. Teknologi itu digunakan untuk mendapatkan efektivitas dan efisiensi sehingga orang dapat menggunakan waktunya untuk hal lain dan membuatnya lebih produktif. Tata kelola pemerintahannya juga demikian yang mengedepankan efektivitas dan efisiensi.

“Ibu Kota baru itu nanti jadi standar ideal pembangunan sebuah kota di Indonesia,” lanjut Menteri Brodjonegoro. Kota-kota yang sudah ada sejak lampau dapat memperbaiki dan bersolek diri seperti ibukota ini nantinya.

Di kota baru itu, misalnya, tidak ada lagi tiang listrik sebab listrik di kirim ke rumah dengan kabel bawah tanah. Transportasi kota adalah transportasi umum dan jumlah kendaraan dibatasi.

Sementara ini belum ditentukan akan ke mana di Kalimantan Ibu Kota negara dipindahkan. Tiga provinsi disebut-sebut memiliki peluang wilayahnya akan ketambahan proyek boyongan ibukota itu. Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur sudah menawarkan wilayah yang dianggap cocok sebagai kawasan Ibu Kota negara.

“Penajam Paser Utara (PPU) memiliki lahan yang pas itu,” kata Bupati PPU Abdul Gafur Mas’ud pada kesempatan terpisah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper