Bisnis.com, MANGAPURA — Pemerintah siap mengimpor jagung pada tahun ini guna mengantisipasi dampak penurunan produksi domestik akibat kemarau kering yang panjang.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengaku siap mengeluarkan izin impor jagung dalam waktu dekat. Namun, dia mengatakan akan lebih dahulu menunggu rekomendasi dari kementerian teknis yakni Kementerian Pertanian (Kementan).
"Kita akan minta rekomendasi dari Kementan, bahwa akan terjadi [dampak] kekeringan terhadap produksi dan stok jagung," ujarnya ketika ditemui di sela-sela forum Indonesia-Africa Infrastructure Development (IAID) di Nusa Dua Bali, Rabu (21/8/2019).
Dia menambahkan, selama ini harga jagung dalam negeri yang tinggi menjadi kendala tersendiri bagi peternak ayam domestik. Menurutnya, hal tersebut membuat ongkos produksi ayam di dalam negeri menjadi mahal.
"Harga jagung Indonesia lebih mahal daripada yang kita impor dari Brasil, yang bahkan lama pengirimannya mencapai 3 bulan. Artinya kita harus instrospeksi terhadap hal tersebut," lanjutnya.
Dia menambahkan, saat ini dengan terbatasnya pasokan dan mahalnya harga jagung domestik membuat para produsen pakan ternak mengalihkan bahan bakunya dari jagung ke gandum. Menurutnya, harga gandum impor lebih mahal dibandingkan dengan jagung impor.
Namun, langkah itu terpaksa ditempuh para produsen pakan ternak agar tidak terpapar oleh tekanan dari tingginya harga jagung domestik berikut dengan terbatasnya produksi komoditas itu di dalam negeri.