Bisnis.com, TAPANULI SELATAN - PT Agincourt Resources menganggarkan US$25 juta untuk kegiatan eksplorasi pada tahun ini guna mendapatkan cadangan baru yang bisa memperpanjang umur tambang.
Berdasarkan laporan tahunan 2018 Agincourt Resources, sumber daya hingga 31 Desember 2018 sebanyak 8,1 juta ounces emas dan 69 juta ounce perak. Adapun cadangannya sebanyak 4,5 juta ounces emas dan 34 juta ounce perak.
Wakil Presiden Direktur dan CEO Agincourt Resources Tim Duffy mengatakan cadangan tersebut diperkirakan bisa ditambang selama 16 tahun. Namun, pihaknya terus melakukan eksplorasi untuk memperpanjang umur tambang tersebut.
"Kami masih bisa menambang 16 tahun, tapi kalau bisa diperpanjang beberapa tahun lagi mengapa tidak," katanya di kompleks pertambangan Agincourt Resources di Batangtoru, Tapanuli Selatan, Selasa (20/8/2019).
Untuk kegiatan eksplorasi tersebut, pihaknya telah menganggarkan dana senilai US$25 juta pada tahun ini. Dia menyatakan kegiatan eksplorasi tersebut masih sesuai rencana.
"Dengan anggaran eksplorasi hingga US$25 juta, kami rasa kami perusahaan tambang dengan komitmen yang paling besar," tuturnya.
Sementara itu, Presiden Direktur Agincourt Resources Muliady Sutio mengatakan masuknya Grup Astra sebagai pemegang saham utama bisa menjadi peluang untuk pengembangan tambang yang lebih baik.
Menurutnya, masing-masing pihak memiliki keahlian yang sudah terbukti. "Astra punya kekuatan di manufaktur maupun engineering, sementara Agincourt Resources juga punya kemampuan yang luar biasa. Prinsipnya bagaimana kita menggabungkan yang bagus," ujarnya.
Adapun pada tahun lalu, Astra masuk ke Agincourt Resources melalui PT Danusa Tambang Nusantara dengan kepemilikan saham mencapai 95%. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan patungan antara PT United Tractors Tbk. dan PT Pamapersada Nusantara yang sama-sama menjadi anak usaha PT Astra International Tbk. dengan kepemilikan saham masing-masing 60% dan 40%.