Bisnis.com, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyatakan pemerintah akan melanjutkan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antarwilayah, terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Dalam Pidato Nota Keuangan, Presiden Jokowi sebut untuk membangun infrastruktur di luar kawasan 3T, pemerintah menekankan perbaikan manajemen, tata kelola, dan kerangka regulasi. Tujuannya agar makin mendukung transformasi ekonomi.
"Infrastruktur terus dibangun ke seluruh pelosok dan difokuskan pada konektivitas di sepanjang rantai pasok, menghubungkan pasar dengan sentra-sentra produksi rakyat, mulai dari pertanian, perikanan, perkebunan, dan industri, termasuk UMKM," jelas Jokowi di Ruang Sidang Paripurna, Jumat (16/8/2019).
Misalnya, Jokowi akan meneruskan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) dan transportasi massal lain. Agar keseluruhan sistem transportasi di kota-kota besar makin efisien, makin bersih dari polusi, dan terkoneksi secara menyeluruh.
Untuk mewujudkan hal itu, dukungan pembangunan infrastruktur juga dilakukan melalui skema pembiayaan kreatif, seperti Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Jokowi menilai partisipasi swasta dalam penyediaan infrastruktur publik melalui skema pembiayaan kreatif semacam ini, dilakukan dengan memperhatikan value for money.
Sementara itu, untuk sektor pariwisata, pada 2020 pemerintah memprioritaskan pembangunan empat destinasi wisata secara lintas sektor dan terintegrasi. Adapun destinasi pariwisata tersebut meliputi Danau Toba, Candi Borobudur, Labuan Bajo, dan Mandalika.