Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah produsen pendingin ruangan (air conditioner/AC) menyatakan penjualan tahun ini cenderung meningkat.
PT Samsung Electronics Indonesia menyatakan tren permintaan pasar terhadap AC Inverter meningkat sejak 2016. Seperti diketahui, AC Inverter merupakan AC yang terus menyala saat temperatur yang diinginkan tercapai. Alhasil, energi yang digunakan lebih efisien lantaran lonjakan energi saat AC kembali menyala untuk menjaga suhu ruangan tidak terjadi.
Direktur Samsung Electronics Indonesia Lee Kang Hyun mengatakan penjualan AC melesat 53% pada semester I/2019 secara tahunan. Hal tersebut didorong oleh semakin sadarnya konsumen untuk menghemat listrik.
“Pada tahun 2019 Samsung memang memfokuskan pada lini AC inverter yang mampu bekerja denga efisien, lebih hemat listrik,” ujarnya kepada Bisnis, Rau (14/8/2019).
Lee mengatakan perseroan memanfaatkan teknologi 8 pole digital inverter. Lee mengklaim pemanfaatan teknologi tersebut membuat AC Samsung dapat mendinginkan ruangan lebih cepat dan hemat energi.
Terpisah, Direktur PT Panasonic Gobel Indonesia Daniel Suhardiman mengatakan penjualan AC perseroan meroket 101% pada semester I/2019 secara tahunan.
Pihaknya belum dapat dengan pasti menentukan apakah musim kemarau menjadi pendorong penjualan AC perseroan pada tahun ini.
“Kalau lihat data penjualan yang tadi saya sampaikan, saya rasa tidak berpengaruh [musim kemarau],” katanya kepada Bisnis.
Dilansir dari situs resmi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), awal musim kemarau tahun ini umumnya dimulai antara bulan April, Mei, dan Juni. Adapun, waktu musim kemarau di sebagian besar daerah mundur. Adapun, puncak musim kemarau pada tahun ini umumnya berada pada bulan Agustus. World Metereology Organization sendiri mencatat Juli 2019 sebagai bulan terpanas sepanjang sejarah.