Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konsumsi Masih Rendah, Penghiliran Olahan Kakao Dikebut

Kementerian Perindustrian mengupayakan hilirisasi produk olahan kakao untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri.
/Bisnis
/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian mengupayakan hilirisasi produk olahan kakao untuk meningkatkan konsumsi dalam negeri. Pasalnya konsumsi produk olahan kakao di Indonesia saat ini hanya naik tipis dibandingkan 3 tahun lalu.

Pada 2016, konsumsi kakao masyarakat Indonesia baru mencapai 0,4 kilogram per kapita. Volume konsumsi per kapita tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia yang sudah mencapai 1 kilogram dan Eropa yang sudah melebihi 8 kilogram.

Abdul Rochim, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, mengatakan konsumsi produk olahan kakao Indonesia ada kenaikan, tetapi tidak terlalu besar.

"Saat ini masih di bawah 0,45 kg per kapita per tahun," ujarnya, Selasa (13/8/2019).

Rochim mengatakan pasar produk real cokelat di Indonesia belum kuat. Oleh karena itu, produk yang dikonsumsi masyarakat di Indonesia adalah produk cokelat dengan kandungan real cokelat berkisar 10% dan sisanya gula, susu, creamer, dan lainnya.

Industri makanan dan minuman dengan proporsi bahan baku olahan yang kecil dan industri yang menggunakan bahan baku kakao cukup tinggi ada di luar negeri. Oleh karena itu, lebih dari 80% produk olahan kakao Indonesia dikirim ke pasar global.

Kemenperin pun berupaya agar hilirisasi produk kakao olahan menjadi produk cokelat dan olahan lainnya dapat ditingkatkan di dalam negeri. "Makanya Kemenperin membangun Pusat Kompetensi Industri Pengolahan Kakao di Batang, selain untuk meningkatkan kompetensi SDM di bidang industri pengolahan kakao, juga untuk meningkatkan industri hilir pengolahan kakao," ujarnya.

Selain itu, setiap tahun Kemenperin menyelenggarankan promosi produk kakao dan cokelat. Beberapa pelatihan dan bimbingan teknis juga akan terus dilaksanakan untuk mengedukasi pelaku usaha cokelat sehingga mampu mengolah makanan dan minuman berbasis real cokelat. Pada akhirnya, upaya ini diharapkan mampu meningkatkan konsumsi cokelat di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper