Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Generasi Digital Native Inginkan Produk Manufaktur Inovatif

Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai permintaan produk manufaktur di masa depan tidak bisa diharapkan untuk tumbuh setinggi era generasi X.
Pekerja bidang manufaktur/Reuters-ilustrasi
Pekerja bidang manufaktur/Reuters-ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menilai permintaan produk manufaktur di masa depan tidak bisa diharapkan untuk tumbuh setinggi era generasi X. Sektor manufaktur bisa ikut menikmati peningkatan volume kelas terebut dengan meningkatkan inovasi produk.

Wakil Ketua Apino Shinta Widjaja Kamdani mengatakan perbedaan generasi konsumen pada masa depan menyebabkan permintaan produk manufaktur masa depan akan didasari oleh pengalaman yang akan didapatkan konsumen.

Salah satu cara yang dapat diadopsi pelaku industri dalam menjawab perubahan perilaku konsumen tersebut adalah inovasi dalam kemasan atau branding masing-masing produk.

“Peningkatan kelas menengah di 2023 belum tentu akan menciptakan peningkatan konsumsi yang drastis. Tren pasar ke depan pola konsumsi akan lebih experience-based karena penguasaan pasar oleh generasi yang merupakan digital native,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (12/8/2019).

Shinta mengatakan sektor manufaktur di masa mendatang harus memiliki biaya produksi dan rantai pasok yang efisien. Hal tersebut dilakukan untuk menghadapi pertumbuhan konsumsi yang lebih rendah dan stabil. Alhasil, kompetisi antara pelaku industri akan semakin ketat di pasar lokal dan global.

Menurutnya, harus ada beberapa regulasi yang disederhanakan seperti restriksi perizinan, pajak, dan biaya logistik. Efisiensi tersebut dapat dilakukan dengan dua cara yakni menghilangkan peraturan yang tidak fungsional atau mendigitalkan aturan tersebut.

The Economist sebelumnya memproyeksikan pertumbuhan majemuk volume kelas menengah atas dan kelas atas di Indonesia pada 2018—2023 mencapai 11,9%. Pertumbuhan populasi premium nasional pun akan menembus 8 juta orang pada 2023 dari sekitar 5 juta pada 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Andi M. Arief
Editor : Galih Kurniawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper