Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Persempit Defisit Transaksi Berjalan, Ini Jurus Kepala BKPM

Untuk mempersempit defisit transaksi berjalan atau current account defisit, pemerintah perlu mendorong penguatan sektor strategis misalnya pariwisata dan industri.
Kepala BKPM Thomas Lembong (tengah) menjawab pertanyaan awak media usai mengikuti BKPM - HSBC Infrastructure Forum di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./ANTARA-Jefri Tarigan
Kepala BKPM Thomas Lembong (tengah) menjawab pertanyaan awak media usai mengikuti BKPM - HSBC Infrastructure Forum di Nusa Dua, Bali, Kamis (11/10/2018)./ANTARA-Jefri Tarigan

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk mempersempit defisit transaksi berjalan atau current account defisit, pemerintah perlu mendorong penguatan sektor strategis misalnya pariwisata dan industri.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong menyatakan untuk menambah cadangan devisa dan mempersempit CAD adalah merombak struktur ekonomi.

"Kami kejar target Rp700 triliun sekarang. Kami terpaksa berburu gajah megaproyek nilainya puluhan triliun," ungkap Thomas di Hotel Borobudur dalam Seminar Nasional Kementerian Koordinator Perekonomian, Jumat (9/8/2019).

Dia menambahkan bahwa yang akan mendapatkan manfaat dari penguatan sektor pariwisata dan industri adalah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) tetapi pada sisi lain, jika ekonomi melambat maka UMKM juga yang paling terdampak. Maka BKPM akan memprioritaskan bidikan bagi investor besar.

"Investor raksasa dengan kondisi yang tumpang tindih masih tetap bersaing karena dia punya skala ekonomi," papar Thomas.

Sebagai contoh untuk investasi perhotelan dalam mendorong kawasan wisata, dana yang digelontorkan tidak terlalu besar untuk hotel bintang dua.

Maka untuk merealisasikan target itu pihaknya tidak hanya serius membidik investor besar tetapi juga investor kecil.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan untuk memperbaiki kondisi ekonomi saat ini membutuhkan transformasi. Misalnya dengan penguatan industri dan pariwisata.

Apalagi, kata Perry, pemerintah sudah memilih lima destinasi wisata prioritas. Kini tinggal bagaimana pemerintah serius mendorong bisnis di lokasi tersebut.

"Maka komoditas ini perlu dikeroyok untuk mentransformasi devisa dan mendorong pertumbuhan ekonomi," paparnya.

Dia pun merincikan upaya mentransformasi ekonomi jangka terdekat adalah menaikkan produk manufaktur ekspor.

"Harus giatkan industrialisasi. Di Jawa misalnya manufaktur. Jawa Barat itu industri hightech otomotif. Jawa Tengah bisa untuk manufaktur dan Jawa Timur bisa industri elektronik," paparnya.

Perry menambahkan cita-cita ini hanya bisa terwujud jika pemerintah daerah bisa bersinergi dalam pemberian izin secara mudah.

"Harus OSS, infrastruktur disambungkan dengan tol. Pengusaha bisa masuk ke situ," terang Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper