Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat menggenjot kapasitas sumber daya manusia di bidang pelayanan air minum guna mengejar target pelayanan 100 persen pada 2030.
Sekretaris Badan Pengembangan SDM Kementerian PUPR K.M. Arsyad mengatakan pengelolaan sarana air bersih memerlukan manajemen yang profesional karena harus memenuhi kebutuhan biaya operasional dan pemeliharaan dari pendapatan penjualan air.
Untuk itu, BPSDM menggelar pelatihan pengembangan pengelolaan sistem penyediaan air minum (SPAM) bagi pejabat kepala balai dan kepala seksi pada Balai Prasarana Permukiman Direktorat Jenderal Cipta Karya di Makassar, 8 Agustus 2019.
Baca Juga
Arsyad menambahkan bahwa saat ini BPSDM juga tengah mengembangkan penyelenggaraan pelatihan teknis yang diarahkan pada pelatihan sertifikasi keahlian, pelatihan kerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR, dan pelatihan penunjang program padat karya.
"Pelatihan dalam rangka pemenuhan gap kompetensi, dan pelatihan penyiapan kaderisasi keahlian tertentu," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (9/8/2019).
Direktur Pengembangan SPAM Ditjen Cipta Karya Agus Ahyar mengatakan dalam 5 tahun ke depan penyediaan air minum ditargetkan mencapai 88 persen. Sementara itu, untuk memenuhi target 100 persen, Kementerian PUPR membutuhkan waktu 6 tahun lagi atau pada 2030.