Bisnis.com, JAKARTA – PT Sharp Electronics Indonesia (SEID) akan menambah kapasitas produksi dalam bentuk investasi perangkat lunak dan keras guna mengantisipasi akselerasi pertumbuhan pasar domestik.
Perseroan menilai investasi terebut akan mempercepat distribusi produk sesuai dengan kebutuhan kelas menengah.
National Sales Manager SEID Andry Adi Utomo mengatakan perseroan akan memfokuskan penjualan produk internet of things (IoT), yakni produk Smart Home Ecosystem seperti televisi definisi tinggi berukuran besar. Namun, dia mengatakan perlu infrastruktur yang jelas dan edukasi kepada masyarakat dalam mengembangkan produk tersebut.
“Karena pasar masih baru, kami hanya prediksi pertumbuhan penjualan per tahun hingga 2023 hanya sekitar 5%-7%,” ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.
Andry mengatakan perlu adanya infrastruktur pendukung agar memenuhi permintaan kelas menengah yang akan melonjak tersebut seperti infrastruktur jaringan 5G dan peraturan pemerintah terkait. Selain itu, pemerintah juga perlu menerbitkan regulasi yang dapat menumbuhkan lini bisnis tersebut di dalam negeri seperti insentif pajak.
Saat ini, perseroan masih mengimpor sebagian produk Smart Home Ecosytem dalam bentuk produk utuh. Adapun, produk IoT Sharp yang baru diproduksi di dalam negeri adalah produk jenis audio dan video.
Andry memproyeksikan penjualan produk IoT perseroan akan tumbuh hingga 15% pada tahun ini. “Masih kecil banget [komposisinya dari total penjualan], paling baru 1%.”
Namun demikian, perseroan masih berdiskusi dengan pihak prinsipal agar dapat memproduksi produk tersebut di dalam negeri. Pasalnya, Andry menilai tenaga kerja lokal telah memiliki kemampuan yang cukup dalam memproduksi produk tersebut.