Kualitas Pendidikan Tinggi Indonesia
Dari 130 PTS yang ditutup, sebagian besar memang yayasan pembinanya sudah lempar meminta ditutup sudah cukup lama. Tentu hal ini ada sebabnya yakni akibat kesalahan manajemen PTS yang akhirnya mereka sudah tidak mampu membiaya dirinya.
Lalu, akibat terus menurunnya kepeminatan dari program studi yang ditawarkan dan, akibat lesunya ekonomi dalam empat tahun terakhir, sehingga hampir rata-rata tiap tahun jumlah mahasiswa masuk PTS menurun 10%,.
"Kerena lebih mementingkan kebutuhan primer dari pada kebutuhan untuk kuliah (kebutuhan sekunder)," ujarnya.
Selain itu, kakunya peraturan pemerintah, dalam hal ini kemenristekdikti tidak memberikan kemudahan penggantian ijin program studi, atau dalam kata lain mestinya
"PTS bisa membuka dan menutup program studi sendiri sesuai dengan kepeminatan dan kebutuhan masyarakat, jika PTN BH (berbadan hukum) bisa kenapa PTS tidak bisa menutup dan membuka program studi sesuai kebutuhan masyarakat," katanya.
Dia meminta agar Kementeristekdikti segera menyelesaikan merger PTS di tahun ini dengan tetap selalu menaikan kualitas.
"Permudah merger agar upaya ini bisa selesai. Dampingi terus PTS yang mau merger," ucap Budi.
Dewan Kehormatan Forum Rektor Indonesia Asep Saefuddin menuturkan jumlah PTS di Indonesia memang sudah terlalu banyak sehingga perlu ada evaluasi terhadap PTS yang mati enggan hidup tak mau.
"Indikator yang mudah dilihat adalah jumlah mahasiswa (student body) dan penerimaan mahasiswa 2—3 tahun terakhir. Bila kedua indikator itu jelek atau hanya sedikit, berarti PTS itu ada masalah. PTS dengan keadaan seperti ini sudah layak digabung dengan PTS sekitarnya yang sehat atau tutup saja," terangnya.
Kendati demikian, sebagai upaya untuk menurunkan jumlah PTS di Indonesia, pemerintah jangan dulu membuka PTS baru. Idealnya jumlah PTS di Indonesia ini tidak lebih dari 1.500 sementara ini ada sekitar 4.000 perguruan tinggi.
Memang, harus ada strategi lain agar di satu sisi pemerintah dapat memiliki PTS yang sesuai dengan kebutuhan industri 4.0 dan pemerataan pendidikan di Indonesia, tetapi di sisi lain pemerintah pun harus mengeleminasi PTS agar jumlahnya tak banyak.