Pemerintah \'Menganaktirikan\' PTS?
Sementara itu, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir juga meyakini program 1.000 merger perguruan tinggi swasta yang ditargetkan selesai pada tahun ini dapat tercapai.
"Saya yakin bisa selesai. Ini dalam proses merger perguruan tinggi," katanya.
Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Budi Djatmiko berpendapat memang sangat disayangkan upaya pemerintah untuk mengurangi perguruan tinggi swasta di Tanah Air tetapi di satu sisi mempermudah perizinan pendirian perguruan tinggi baru.
"Setidaknya dalam 5 tahun ini ada sekitar 170 PTS baru yang lahir, baik di bawah Kemenritekdikti dan Kementrian Agama," ucapnya.
Dia menilai langkah Kemenristekdikti dalam menutup sebanyak 130 PTS di Indonesia sangatlah tak tepat. Pasalnya, banyak PTS yang berada di daerah kurang sarana dan prasarana yang memadai
Kemenristekdikti juga dinilai cenderung menganaktirikan PTS di Indonesia.
Dengan kata lain Kemenristekdikti belum mampu memberikan pelayanan dan pembinaan yang baik dan benar sehingga lahir perilaku masyarakat yang baik dan benar.
"Apabila PTN itu sehat karena diperhatikan oleh pemerintah 100%, dan jika PTS sekarat artinya pemeritah tidak memberikan perhatian. Ini juga dilihat anggaran PTS dalam porsi APBN yang sangat sedikit sekali," tuturnya.
Menurutnya, ke depan tidak boleh ada lagi PTS yang ditutup, jika ada kesalahan paling pertama ada pada pihak Kemenristekdikti, karena mereka yang menerbitkan ijin dan mereka pula yang menutupnya
"Dari beberapa negara-negara maju yang saya kunjungi selalu saya menanyakan apakah ada perguruan tinggi yang ditutup pemerintah? Jawabannya hampir tidak ada, yang ada pemerintah memfasilitasi marger antar perguruan tinggi, jangan-jangan kita yang salah," terang Budi.