Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan percepatan pembangunan Bendungan Ciawi dan Sukamahi sebagai upaya mengurangi banjir di Jakarta.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembuatan bendungan di Ciawi dan Sukamahi menunjukkan progres yang bagus.
"Bendungan hampir selesai [pengadaan] tanahnya 90 persen lebih, itu Ciawi dan Sukamahi karena kalau tidak selesai Kepala Balai Besar Wilayah Sungai saya ganti. Nah, sekarang selesai sudah 90 persen lebih yang di hilir masih menunggu pembebasannya," ujarnya saat menjawab pertanyaa Bisnis, pekan lalu.
Basuki mengatakan bahwa pembangunan kedua bendungan ini juga bertujuan mengurangi banjir yang ada di Jakarta karena Bendungan Ciawi dan Sukamahi merupakan bendungan kering yang dibangun di kawasan hulu untuk mengendalikan banjir di hilir.
Artinya, bendungan tidak akan digenangi dengan membendung aliran sungai, tetapi berfungsi menampung air saat curah hujan tinggi.
Untuk Bendungan Ciawi, pembebasan tanah mencakup 935 bidang (78,35 heltare). Sampai dengan saat ini progres pengadaan tanah sudah dimusyawarahkan dan divalidasi sebanyak 816 bidang (87,30 persen) seluas 59,62 hektare senilai Rp703,30 miliar.
Baca Juga
Adapun, Bendungan Sukamahi total tanah yang akan dibebaskan sebanyak 640 bidang (46,93 hektare), progres pengadaan tanah sudah dilakukan pembayaran terhadap 530 bidang (85,80 persen) seluas 34,3 hektare senilai Rp276,40 miliar.
Sementara, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane Bambang Hidayat mengatakan Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi semula ditargetkan selesai pada akhir 2019. Namun, progres pembebasan lahan berjalan lambat, antara lain disebabkan adanya akta tanah ganda. "Memang ada rescheduled, target selesainya jadi di akhir 2020," ujarnya.