1. Listrik Padam, Begini Perhitungan Kompensasi dari PLN
PT PLN (Persero) mengaku sedang melakukan pengumpulan data pelanggan dan penghitungan besaran kompensasi yang seharusnya diberikan akibat padamnya listrik yang terjadi sejak Minggu (5/8/2019) siang.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan kompensasi yang diberikan ke pelanggan adalah berupa pengurangan tagihan pada bulan berikutnya. Baca selengkapnya di sini
2. Penyebab Sulit Pesan Gojek Saat Listrik Padam
Calon penumpang Gojek Indonesia sulit memesan saat terjadi gangguan pasokan listrik. Pihak Gojek berikan pernyataan klarifikasi.
VP Corporate Communications Gojek Indonesia, Kristy Nelwan menuturkan layanan Gojek berjalan sebagaimana biasanya walaupun terjadi gangguan pasokan listrik, di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah dan sekitarnya. Baca selengkapnya di sini
3. Listrik Mati, Pelaku Industri Khawatir Tak Bisa Penuhi Deadline Ekspor
Pemadaman listrik yang terjadi pada Minggu (4/8/2019) membuat industri yang memiliki karakteristik produksi 24 jam mengalami kerugian. Sebagaian dari mereka khawatir tak mampu memenuhi tenggat ekspor dan kehilangan pelanggan.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menyatakan masih mengantisipasi laporan kerugian dari para pelaku industri, khususnya yang memproduksi produk-produk yang mudah hancur. Baca selengkapnya di sini
4. Netizen Bertanya Soal Padamnya Listrik, Menteri Jonan: Digugat Aja PLN
Kegeraman publik atas padamnya listrik yang mulai berlangsung sejak Minggu (4/8/2019) siang terus membanjiri media sosial. Kali ini, sasaran tembak keluhan netizen adalah Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Keluh-kesah netizen diungkapkan di kolom komentar foto dalam akun Instagram @ignasius.jonan yang diunggah kemarin. Baca selengkapnya di sini
5. Gara-gara Blackout Jabodetabek, Industri Ritel Modern Rugi Rp200 Miliar Lebih
Pelaku industri ritel modern mengklaim kerugian senilai lebih dari Rp200 miliar akibat pemadaman listrik (blackout) di Jabodetabek kemarin, Minggu (4/8/2019).
Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Roy N. Mandey mengklaim taksiran kerugian tersebut didasari oleh perhitungan di 82 pusat perbelanjaan dan lebih dari 2.500 toko ritel modern swakelola (standalone) di Jakarta. Baca selengkapnya di sini