Bisnis.com, JAKARTA - Nelayan di Dermaga Baru Muara Angke, Jakarta Utara mengeluhkan hasil tangkapan ikan menjadi berkurang, diduga akibat tumpahan minyak mentah milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di perairan Karawang.
Sejauh ini, tumpahan minyak mentah itu telah menyebar hingga perairan Kepulauan Seribu.
"Ikannya banyak mengambang gara-gara limbah airnya berminyak," kata pengurus kapal nelayan Andi, saat ditemui di Dermaga Baru Muara Angke, Jakarta seperti dikutip Antara, Jumat (2/8/2019).
Andi mengatakan kondisi tersebut telah dirasakannya sejak 3 hari yang lalu. Akibatnya, dia menyatakan hasil tangkapan ikan menurun hingga 40 persen.
Nelayan-nelayan harian yang biasa berangkat melaut sejak pukul 06.00 WIB itu biasa menangkap ikan di perairan Tanjung Priok hingga Kepulauan Seribu.
Sebelumnya, menurutnya, hari biasa bisa menangkap ikan termasuk ikan tembang dan rajungan rata-rata hingga lima kuintal.
Saat ini, dia hanya mampu menangkap ikan sekitar dua kuintal per hari. Namun, Andi memastikan ikan yang ditangkap masih segar meskipun limbah minyak mempengaruhi hasil tangkapannya. "Ikannya segar tapi kayak mabok begitu," ujarnya lagi.
Hal tersebut juga diakuinya membuat sebagian konsumen khawatir apabila ikan yang ditangkap itu keracunan.
Sebelumnya, kebocoran minyak dan gas terjadi di pesisir utara Jawa Barat, Jumat (12/7/2019) di sekitar anjungan lepas pantai YYA-1 area PHE ONWJ, dan saat ini sudah mencapai Kepulauan Seribu, Jakarta.
PT Pertamina (Persero) mengklaim volume tumpahan minyak di pesisir utara Kabupaten Karawang, Jawa Barat saat ini tersisa 10 persen dari volume awal, yakni 3.000 barel per hari (bph).