Bisnis.com, JAKARTA -- Operasional Pelabuhan Merak dan kapal-kapal penyeberangan lintas Merak-Bakauheni tetap berjalan normal pascagempa Banten.
Informasi itu disampaikan ASDP berdasarkan hasil koordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan SAR Nasional (Basarnas), Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD), Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP), Pol Air, dan Pangkalan TNI AL (Lanal) Banten.
"Kami terus berkoordinasi dan tetap memonitor serta terus mengamati kondisi pasang surut air secara langsung dan sebagainya untuk memastikan kondisi tetap aman untuk aktivitas penyeberangan," kata Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Imelda Alini dalam keterangan resmi, Jumat (2/8/2019).
ASDP akan terus menyampaikan informasi bila ada perkembangan. Di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni saat ini beroperasi 71 kapal feri.
Gempa kuat mengguncang sejumlah wilayah, salah satunya Jakarta. Gempa yang berasal dari sebelah barat daya Sumur, Banten, terjadi di kedalaman 10 km. Gempa persisnya terjadi di lokasi 7.54 LS,104.58 BT atau di 147 km barat daya, Sumur, Banten.
Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi juga menyatakan kondisi penyeberangan lintas Merak-Bakauheni saat ini beroperasi normal.
Dia memerintahkan jajarannya untuk memeriksa kondisi sarana dan prasarana di wilayah gempa.
"Saya minta seluruh petugas di lapangan untuk melakukan tindakan antisipasi guna meminimalkan risiko, baik keselamatan maupun gangguan operasional," kata Budi.