Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Antisipasi Kebakaran Hutan, Pengusaha Siaga 24 Jam

Pelaku usaha kehutanan terus melakukan monitoring dan siaga situasi  lapangan secara online selama 24 jam sebagai antisipasi menghadapi musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung hingga Oktober 2019.
Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh
Nur Faizah Al Bahriyatul Baqiroh - Bisnis.com 31 Juli 2019  |  10:20 WIB
Antisipasi Kebakaran Hutan, Pengusaha Siaga 24 Jam
Petugas Kepolisian bersama Manggala Agni menyemprotkan air ke lahan gambut yang terbakar di Desa Parit Baru, Kampar, Riau, Kamis (11/07/2019). Panasnya cuaca dan kencangnya angin membuat kebakaran cepat meluas sehingga menyulitkan petugas untuk memadamkan kebakaran lahan gambut tersebut. - ANTARA / Rony Muharrman.

Bisnis.com, JAKARTA Pelaku usaha kehutanan terus melakukan monitoring dan siaga situasi  lapangan secara online selama 24 jam sebagai antisipasi menghadapi musim kemarau yang diprediksi akan berlangsung hingga Oktober 2019.

Purwadi Soeprihanto, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI), mengatakan hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Adapun BMKG menyampaikan bahwa musim kemarau Indonesia akan berlangsung sejak Juli - Oktober 2019 dengan puncak kekeringan diprediksi akan terjadi pada Agustus 2019.

"Kami akan mengintensifkan patroli lapangan, melakukan koordinasi dan kolaborasi intensif dengan seluruh pemangku kepentingan," kata Purwadi kepada Bisnis, Selasa (30/7/2019).

Purwadi mengatakan pascaterjadinya karhutla, para pemegang izin konsesi kehutanan telah banyak melakukan perubahan besar dalam mengantisipasi kejadian tersebut.

Dia melanjutkan, para pemegang konsesi kehutanan telah menjalankan sistem deteksi dini yang terintegrasi baik melalui citra satelit, kamera pantau, dan jaringan pemantau yang terkontrol penuh dari situation room.

Selain itu, pemegang konsesi juga melakukan pelatihan kecepatan gugus tugas untuk pemadaman di lapangan, menyediakan sarana dan prasarana untuk mengatasi karhutla yang lengkap, dan melakukan koordinasi serta kolaborasi intensif dengan satgas karhutla.

"Kami juga melakukan efektifitas dengan masyarakat dengan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), Desa Peduli Gambut, Kampung Iklim, dan Desa Bebas Api," tuturnya.

Dia menjelaskan pada intinya program-program tersebut berupa kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan budi daya lahan tanpa bakar, agroforestri, dan insentif pengembangan wilayah atau infrastruktur bagi desa-desa yang tidak ada kebakaran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

kemarau kebakaran hutan
Editor : Lucky Leonard

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top