Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Musim Kemarau, APP Sinar Mas Siagakan 3.000 Personel Pemadam Kebakaran

Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menyiagakan 3.000 personel regu pemadam kebakaran sebagai antisipasi menghadapi musim kemarau tahun ini.
Kebakaran hutan dan lahan perkebunan sawit rakyat terjadi di sejumlah tempat di Desa Bukit Kerikil Bengkalis dan Desa Gurun Panjang di Dumai, Dumai Riau, Senin (25/2/2019)./ANTARA-Aswaddy Hamid
Kebakaran hutan dan lahan perkebunan sawit rakyat terjadi di sejumlah tempat di Desa Bukit Kerikil Bengkalis dan Desa Gurun Panjang di Dumai, Dumai Riau, Senin (25/2/2019)./ANTARA-Aswaddy Hamid

Bisnis.com, JAKARTA--Asia Pulp & Paper (APP) Sinar Mas menyiagakan 3.000 personel regu pemadam kebakaran sebagai antisipasi menghadapi musim kemarau tahun ini.

Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau tahun ini akan lebih kering dibandingkan tahun sebelumnya. Puncaknya akan jatuh pada Agustus-September 2019.

Gustaf Rantung, Manajer Teknologi dan Data Fire Management APP Sinar Mas mengatakan ada empat strategi yang disiapkan oleh perusahaan untuk menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Keempat strategi itu adalah pencegahan, persiapan, deteksi dini, dan respons cepat.

“3.000 personel regu pemadam kebakaran ini sudah tersertifikasi Manggala Agni,” kata Gustaf, Rabu (24/7/2019).

Selain menyiagakan 3.000 personel regu pemadam, pihaknya juga menyiapkan 506 pos pantau, 102 menara api, dan lebih 1.000 pompa air. APP Sinar Mas juga memiliki 138 truk pemadam kebakaran, 608 kendaraan patroli, dan 10 helikopter water bombing.

Gustaf menambahkan pihaknya juga memiliki sistem deteksi dini yang terintegrasi dengan situation room APP Sinar Mas sehingga mampu mengidentifikasi kebakaran lebih awal.

"Semua fasilitas itu disiagakan untuk menghadapi musim kemarau 2019,” katanya.

Sementara itu, untuk melestarikan areal kerja perusahaan, APP Sinar Mas menjalankan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) sejak 2016. Program ini memberikan edukasi pada masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar.

“Masyarakat didukung untuk mengelola lahan dengan metode agroforestri, yaitu bercocok tanam tumpangsari hortikultura, tanaman pangan, peternakan, dan perikanan," kata Gustaf.

Selain itu, pihaknya juga membina industri kecil menengah untuk produk olahan pangan untuk konsumsi sendiri ataupun dijual guna meningkatkan sumber penghasilan masyarakat setempat.

Agung Wiyono, Head Corporate Social and Security APP Sinar Mas menyampaikan investasi perusahaan untuk program DMPA ini mencapai Rp45 miliar.

Dana tersebut disalurkan untuk lebih dari 17.000 kepala keluarga di hampir 300 desa yang tersebar di Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Riau dan Sumatra Selatan.

Sementara itu, Suhendra Wiriadinata, Direktur APP Sinar Mas berharap sistem pencegahan yang dilakukan terus menerus ini dapat menjadi role model bagi sektor usaha lainnya, terutama industri berbasis lahan seperti perkebunan dan pertanian.

"Hal ini karena kawasan hutan, lahan, dan kebun sangat luas. Para pelaku usahanya juga banyak. Upaya pencegahan karhutla tak hanya bisa dilakukan satu pihak, harus ada kerja sama dengan seluruh pihak," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper