Bisnis.com, JAKARTA — Pasokan ruang perkantoran sewa di wilayah di luar area pusat niaga atau non-central business district Jakarta saat ini didominasi oleh wilayah Jakarta Selatan.
Kawasan non-CBD Jakarta Selatan, kata Manager Research and Consultancy Coldwell Banker Commercial Indonesia Angra Anggraeni, menyerap sebanyak 50,20 persen pasokan ruang perkantoran sewa.
“Adapun, pasokan di Jakarta Pusat 22,30 persen, Jakarta Barat 18,10 persen, Jakarta Timur 5,50 persen, dan Jakarta Utara 3,90 persen," ujar Angra kepada Bisnis, Minggu (28/7/2019).
Distribusi pasokan gedung perkantoran sewa di area Jakarta Selatan menjadi pasokan yang paling diminati dibandingkan area Jakarta lainnya. Pasokan gedung-gedung tersebut berada di koridor T.B. Simatupang, Senayan dan Pondok Indah. Dengan rata-rata tingkat hunian perkantoran sewa di area Jakarta Selatan secara keseluruhan yakni lebih kurang 85 persen.
Rata-rata harga sewa perkantoran di area Jakarta Selatan secara keseluruhan di mulai dari harga Rp165.000/per meter persegi per bulan.
Profil penyewa dominan di Jakarta Selatan di antaranya adalah perusahaan migas, IT & provider, kantor pengacara, konsultan dan perusahaan jasa lainnya. Bahkan, saat ini e-commerce, co-working space, dan virtual office juga melirik Jakarta Selatan sebagai pilihan tempat usaha.
Baca Juga
Sebagai prospek investasi perkantoran, Jakarta Selatan masuk dalam wilayah yang berprospek baik terutama gedung yang memiliki akses yang mudah melalui Jakarta Outer Ring Road.
Angra menyebutkan bahwa gedung perkantoran di area Jakarta Selatan memiliki prospek untuk menangkap penyewa yang memiliki bidang usaha terkait dengan kawasan industri dan yang memiliki kantor pusat di area BSD dan Tangerang.
Gedung di Jakarta Selatan juga memiliki prospek untuk menangkap penyewa yang mencari perkantoran dengan kualitas baik tetapi dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan kawasan Kuningan dan CBD.