Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sinergi BUMN Mulai Memakan Korban, Swasta Merasa Jadi Anak Tiri

Pelaku usaha swasta di sektor maritim keberatan atas sikap dan tindakan BUMN dalam berbisnis dari hulu ke hilir.
Pemudik tujuan Sumatra antre memasuki kapal Roro di Dermaga Eksekutif Sosoro Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (2/6/2019). Terhitung sejak H-7 hingga H-4 pukul 08.00 jumlah penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni Lampung sebanyak 400.309 orang./Antara
Pemudik tujuan Sumatra antre memasuki kapal Roro di Dermaga Eksekutif Sosoro Pelabuhan Merak, Banten, Minggu (2/6/2019). Terhitung sejak H-7 hingga H-4 pukul 08.00 jumlah penumpang yang menyeberang dari Pelabuhan Merak ke Pelabuhan Bakauheni Lampung sebanyak 400.309 orang./Antara

Galangan Kapal Swasta juga Terdampak

Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) menyoroti perangkapan fungsi ASDP di pelabuhan penyeberangan sejak dahulu. ASDP merupakan perusahaan pelayaran, tetapi pada saat yang sama mengelola pelabuhan penyeberangan. 

"Padahal di moda darat, laut, dan udara, dipisah. Pemain bola ataupun petinju tidak boleh merangkap wasit," ujar Ketua Umum Gapasdap Khoiri Soetomo.

Tidak hanya perangkapan fungsi, Gapasdap baru-baru ini memprotes ASDP yang menjadi pengguna satu-satunya Dermaga 6 Pelabuhan Merak untuk melayani penyeberangan eksekutif. Asosiasi menyebut cara itu tidak adil di tengah kondisi kekurangan dermaga di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni. 

Jumlah dermaga yang ideal sesungguhnya 14 pasang jika mempertimbangkan jumlah armada penyeberangan (feri) yang saat ini 71 kapal, dengan asumsi satu dermaga melayani lima kapal. Akibat kekurangan dermaga, feri yang ada kini beroperasi hanya 12 hari dalam satu bulan, bahkan menuju 10 hari dalam sebulan. Artinya, kapal menganggur selama 18 hari dalam sebulan.

Menurut Khoiri, argumentasi yang menyebutkan ASDP telah berinvestasi besar tidak bisa diterima. ASDP boleh menjadi pengguna satu-satunya terminal eksekutif, tetapi dermaga harus dapat melayani semua pelayaran. 

"Seperti di bandara, landasan pacu boleh digunakan oleh maskapai apapun. First in, first service. Hanya terminalnya yang dibedakan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Hendra Wibawa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper