Bisnis.com, JAKARTA--PT PLN (Persero) optimistis langit biru Jakarta dapat terwujud apabila masyarakat mulai menggunakan kendaraan listrik sebagai gaya hidup.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Ikhsan Asaad mengatakan 80 persen polusi udara di Jakarta disumbang oleh kendaraan bermotor. Apabila masyarakat mampu beralih dari menggunakan kendaraan dengan bahan bakar minyak (BBM) ke listrik, maka polusi udara diyakini dapat menurun.
Selain itu, efisiensi kendaraan listrik lebih tinggi dari kendaraan lain pada umumnya, yakni mencapai di atas 75 persen. Artinya, seluruh energi listrik yang digunakan dimanfaatkan sebagai energi kinetik.
Menurutnya, perubahan gaya hidup lainnya yang dapat dilakukan adalah dengan beralih dari kompor gas ke kompor induksi.
"Kalau ini sudah banyak di Jakarta. Bisa membantu mengurangi impor BBM dan membuat langit biru Jakarta," katanya, Senin (22/7/2019).
Dia mengakui energi listrik yang digunakan saat ini mayoritas dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) sehingga seringkali menjadi kontradiktif dengan upaya mendorong pemakaian energi bersih. Meskipun begitu, secara perlahan peralihan akan dilakukan PLN dengan memanfaatkan energi baru terbarukan (EBT) sebagai energi pembangkitan.
Baca Juga
Ikhsan menjelaskan PLTU tetap dipilih sebagai sumber energi pembangkitan yang paling dominan karena mampu menekan biaya pokok penyediaan (BPP). Hal tersebut berdampak pada harga jual listrik di masyarakat yang murah.
Yang terbaru adalah PLTU Jawa 7 berkapasitas 1.000 MW yang menggunakan teknologi ultra supercritical. PLTU tersebut bahkan memiliki BPP hanya US$4,2 sen per kWh atau lebih rendah dari BPP PLTU lainnya yang senilai US$7 sen per kWh.
"Banyak yang mempertanyakan. Energinya dari batu bara karena pemerintah memastikan agar tarif murah, tapi kita juga mengejar target 23 persen [EBT] pada 2025," katanya.