Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali Sambut Inaugural Flight Turkish Airlines

Pertengahan tahun 2019 ini, Pulau Dewata beberapa kali didarati oleh penerbangan baru.

Bisnis.com, MANGUPURA – Pertengahan tahun 2019 ini, Pulau Dewata beberapa kali didarati oleh penerbangan baru.

Setelah akhir bulan Mei lalu maskapai asal Vietnam VietJet Air resmi menghubungkan Ho Chi Minh City dengan Bali, Rabu (17/07) sore, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali menyambut kedatangan penerbangan perdana maskapai asal Turki, Turkish Airlines.

Pesawat dengan nomor penerbangan TK-66 tersebut mendarat dengan mulus di runway Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Rabu sore pukul 18.46 WITA setelah sebelumnya mengudara dari Bandar Udara Istanbul, Turki, pada pukul 01.53 dini hari waktu setempat di hari yang sama.

Diketahui dari manifest penumpang, sebanyak 258 penumpang, dengan rincian 250 penumpang dewasa dan 8 penumpang anak-anak diangkut oleh pesawat dengan tipe Boeing 787-9 atau sering juga disebut sebagai Boeing Dreamliner.

Penerbangan ini juga merupakan penerbangan langsung atau direct flight dari Istanbul ke Bali, dengan jarak tempuh total kurang lebih sejauh 10.350 km.

Satu fakta menarik dari penerbangan ini adalah bahwa Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali memperoleh kehormatan sebagai bandar udara internasional pertama yang melayani armada pesawat Boeing 787-9 dari Turkish Airlines.

Saat ini, Turkish Airlines terus menerus melakukan peremajaan armada, dengan mengoperasikan 2 armada Dreamliner, serta 23 pesawat lagi yang sedang dalam proses order.

Setelah burung besi berbadan besar tersebut berhenti sempurna di parking stand nomor 19, para penumpang kemudian bergerak memasuki areal aula kedatangan di Terminal Kedatangan Internasional, dengan sambutan meriah berupa Tarian Sekar Jagad dan pengalungan bunga bagi para penumpang.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai - Bali Sambut Inaugural Flight Turkish Airlines

Dalam penyambutan penumpang inaugural flight tersebut, hadir pula sejumlah tamu undangan dari berbagai instansi, di antaranya adalah dari Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, serta dari jajaran pejabat instansi komunitas bandar udara.

Ditemui terpisah setelah acara penyambutan penumpang, General Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali Herry A.Y. Sikado, sangat antusias dengan dibukanya penerbangan langsung dari Turki menuju Bali tersebut.

“Mewakili manajemen, kami sangat menyambut baik dan sungguh antusias dengan pembukaan rute penerbangan baru dari kawasan Eurasia ini. Dengan dibukanya rute Istanbul – Bali, tidak hanya akan memberikan kemudahan akses menuju Bali bagi wisatawan asal Turki saja, tetapi juga kepada para wisatawan di negara di sekelilingnya,” ujarnya.

Seorang penumpang asal Turki, Asheley, mengaku kagum dengan sambutan yang diberikan.

"Sungguh mengagumkan. Ini pertama kalinya saya berada di Bali, dan dari yang saya lihat semuanya tampak indah dan mengagumkan. Mereka sungguh ramah, dan selalu tersenyum. Kami merasa sangat diterima," ujarnya semringah.

Penumpang lain, Maryana, mengutarakan hal yang sama.

"Saya ke Bali untuk berbisnis. Saat pesawat mendarat dan memasuki gedung terminal, saya merasakan atmosfer yang sangat indah. Saya juga sangat menyukai iringan musik Bali. Sungguh atmosfer yang sangat indah," ucapnya.

Menurut jadwal, penerbangan rute Istanbul – Bali akan dilayani sebanyak tiga kali dalam satu minggu, yaitu setiap hari Rabu, Jum’at, dan Minggu.

Rute ini dilayani oleh pesawat dengan nomor penerbangan TK-66, dengan waktu keberangkatan pada pukul 1.30 waktu setempat, dan tiba di Bali pada pukul 19.30 WITA.

Setelah mendarat di Bali, pesawat yang sama akan melanjutkan penerbangan kembali ke Istanbul pada pukul 21.00 WITA, dengan menggunakan nomor penerbangan TK-67, dengan dijadwalkan mendarat di Istanbul pada pukul 05.25 waktu setempat di hari berikutnya.

Penerbangan ini juga dijadwalkan terbang setiap hari Rabu, Jum’at, dan Minggu.

“Pada tahun 2018 lalu, kami mencatat terdapat 10.658 wisatawan asal Turki yang mengunjungi Bali melalui bandar udara. Sementara hingga bulan Juni tahun ini terdapat 4.715 wisatawan. Angka ini relatif masih belum cukup banyak jika dibandingkan dengan kunjungan dari negara-negara lainnya. Dengan dibukanya rute baru oleh Turkish Airlines ini, kami berharap dapat semakin memberikan kemudahan bagi para wisatawan asal Turki dan negara sekitarnya untuk menuju ke Bali,” lanjut Herry.

Hingga bulan Juni 2019, Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali mencatat telah melayani sebanyak 2.924.996 wisatawan mancanegara. Angka ini naik tipis sebesar 1,1% dibandingkan dengan data di periode yang sama di tahun 2018 lalu.

Semester pertama 2018, tercatat sebanyak 2.892.302 wisatawan mancanegara masuk ke Bali melalui jalur udara.

Dengan jarak tempuh sejauh ini, mencatatkan penerbangan ini sebagai long haul flight atau penerbangan jarak jauh yang dilayani oleh Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali.

Hal ini juga menegaskan bahwa secara infrastruktur, bandar udara kebanggaan masyarakat Bali ini mampu melayani pesawat berbadan lebar dengan jarak tempuh jauh, seperti sebelumnya telah mampu melayani penerbangan langsung maskapai asal Rusia, Aeroflot-Rossiya yang melayani rute Moskow – Bali, dan penerbangan Garuda Indonesia rute London – Bali yang keduanya memakai pesawat jenis Boeing 777-300ER.

“Rute baru ini menjadikan jumlah rute internasional yang kami layani saat ini berjumlah 47 rute. Turkish Airlines juga menjadi maskapai asing ke-32 yang saat ini beroperasi melayani rute yang melalui Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai – Bali,” tutup Herry.

Turkish Airlines adalah maskapai pembawa bendera atau flag carrier negara Turki yang didirikan pada 20 Mei 1933. Maskapai ini melayani 311 bandara tujuan yang tersebar di 124 negara di Eropa, Afrika, Timur Tengah, Amerika, dan Asia.

Hal ini menjadikan Turkish Airlines sebagai maskapai dengan jumlah negara tujuan terbanyak di dunia, mengungguli maskapai kenamaan dunia seperti Air France, British Airways, Emirates, dan Qatar Airways.

Maskapai ini juga merupakan anggota dari Star Alliance, salah satu aliansi maskapai penerbangan terbesar dunia.

Masuk sebagai anggota sejak 1 April 2008, maskapai ini bergabung dengan Star Alliance bersama berbagai maskapai besar dunia seperti All Nippon Airways, Asiana Airlines, EVA Air, Lufthansa, Singapore Airlines, dan United Airlines.

Menurut statistik yang dihimpun dari situs resmi perusahaan, Turkish Airlines melayani 75,2 juta penumpang baik dari rute domestik dan internasional selama tahun 2018, naik 9,5% dibanding dengan jumlah penumpang di tahun 2017.

Saat ini, maskapai ini mengoperasikan 329 pesawat udara, dengan rincian 90 pesawat tipe wide body, 223 pesawat narrow body, dan 16 pesawat kargo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : MediaDigital
Editor : MediaDigital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper