Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kadin: Investasi Sektor Manufaktur Harus Digenjot

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani mengatakan bahwa investasi di sektor manufaktur harus digenjot.
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani (kanan) didampingi Wakil Ketua Umum bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto sebelum memberikan penjelasan mengenai rencana penyelenggaraan Jakarta Food Security Summit (JFSS) keempat di Jakarta, Selasa (6/3/2018)./JIBI-Dedi Gunawan
Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani (kanan) didampingi Wakil Ketua Umum bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto sebelum memberikan penjelasan mengenai rencana penyelenggaraan Jakarta Food Security Summit (JFSS) keempat di Jakarta, Selasa (6/3/2018)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA–Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P. Roeslani mengatakan bahwa investasi di sektor manufaktur harus digenjot.

Sektor tersebut perlu dikembangkan agar investasi yang masuk juga dibarengi dengan terbukanya lapangan kerja.

"Investasi yang kita harap masuk adalah yang padat karya dan berorientasi ekspor," ujar Rosan, Selasa (16/7/2019).

Dengan berkembangnya industri manufaktur di Indonesia, Rosan berharap ke depannya ekspor Indonesia tidak lagi bergantung pada komoditas.

Seperti diketahui, komoditas andalan Indonesia dalam ekspor adalah batu bara dan CPO. Kedua komoditas tersebut akhir-akhir mengalami penurunan harga akibat dari perang dagang.

"Harga komoditas itu di luar kontrol kita, kalau harga turun ekspor kita turun. Jadi harus shift ke manufaktur, kita harus berkompetisi dengan negara lain dan harus keluar dari comfort zone," kata Rosan.

Dengan dikeluarkannya PP No. 45/2019 yang memberikan insentif pajak bagi industri yang bersedia memberikan vokasi dan mengadakan riset, Rosan mengatakan Indonesia sudah berada di jalan yang tepat.

Rosan mengatakan tenaga kerja di Indonesia masih perlu digenjot lagi produktivitasnya sembari UU Ketenagakerjaan terus direvisi.

Menurut Rosan, kenaikan gaji tenaga kerja setiap tahun tidak sejalan dengan produktivitas tenaga kerja Indonesia yang menurutnya cenderung stagnan.

Dengan ini, selisih antara gaji dan produktivitas selalu melebar dari tahun ke tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Muhamad Wildan
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper