Bisnis.com, JAKARTA – PT Kalbe Farma Tbk. melebarkan lini usahanya ke segmen aesthetic atau obat kosmetik sebagai antisipasi keterlambatan pembayaran program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Marketing Director Kalbe Farma Mulia Lie menilai keterlambatan pembayaran pada program JKN disebabkan oleh dua hal yakni desain program JKN itu sendiri dan dokumentasi beberapa rumah sakit yang belum tertata. Namun, perseroan tetap berkomitmen untuk mendukung program JKN.
“Pemerintah tidak akan bangkrut, cuma terlambat membayar. Kami pintar-pintar mengolah cash flow. Bisnis kami bukan hanya obat [generik dan resep dokter], ada obat nutrisi, dan obat OTC [over the counter/bebas],” ujarnya, Selasa (16/7/2019).
Guna menunjang diversifikasi, pihaknya meluncurkan produk obat kosmetik injeksi. Untuk saat ini perseroan masih mengimpor produk tersebut melalui kerja sama dengan perusahaan asal Taiwan.
Mulia mengklaim respons pasar cukup bagus. Sejak peluncuran produk di awal Juli hingga saat ini telah telah terserap sekitar 500 produk. Pihaknya optimistis dapat menjual obat kosmetik injeksi tersebut sebanyak 3.000—5.000 buah hingga Juni 2020.
Produk tersebut hanya akan dipasarkan pada kota-kota besar mengingat penggunaannya yang eksklusif untuk klinik kulit maupun rumah sakit yang memiliki departemen kulit.