Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Perkiraan Cadangan Migas Blok Masela Setelah Kontrak Pengelolaannya Habis

SKK Migas menyatakan potensi ekonomi lanjutan di Blok Masela setelah 2055 berupa sisa cadangan migas diperkirakan mencapai 3 - 4 trillion cubic feet (TCF).
Menteri ESDM RI Ignasius Jonan bersalaman dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Hiroshige Seko setelah ditandatanganinya Head of Agreement (HoA) terkait pengembangan Lapangan Gas Abadi di Blok Masela, Maluku di Karuizawa, Jepang, Minggu (16/6/2019)./Bisnis-Hery Trianto
Menteri ESDM RI Ignasius Jonan bersalaman dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Hiroshige Seko setelah ditandatanganinya Head of Agreement (HoA) terkait pengembangan Lapangan Gas Abadi di Blok Masela, Maluku di Karuizawa, Jepang, Minggu (16/6/2019)./Bisnis-Hery Trianto

Bisnis.com, JAKARTA—Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan potensi ekonomi lanjutan di Blok Masela setelah 2055 berupa sisa cadangan migas diperkirakan mencapai 3 - 4 trillion cubic feet (TCF).

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan potensi di Blok Masela setelah kontrak pengelolaan Inpex Corporation berakhir pada 2055 masih tersisa cadangan migas yang besar. Saat ini, cadangan terbukti di Blok Masela tercatat sebanyak 10,7 TCF.

Menurutnya, jika nanti pengelolaan dialihkan ke Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) lain, cadangan yang bisa dimanfaatkan masih sangat banyak.

"Apalagi kalau ditambah dengan penemuan baru. Jadi, sekarang saja potensinya masih dua kali lipatnya Jambaran-Tiung Biru," katanya di kantor Kementerian ESDM, Senin (15/7/2019).

Dalam pengembangan proyek LNG Lapangan Abadi, Inpex diproyeksikan menghasilkan gas sebanyak 9,5 juta ton per tahun dalam bentuk LNG dan 150 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) untuk gas pipa.

Selain bicara potensi keekonomian lanjutan, SKK Migas mempersilakan investor yang tertarik untuk menyerap gas pipa yang diproduksi. Dwi juga mempersilakan PT PGN Tbk. untuk masuk sebagai pembeli gas pipa.

Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan telah menandatangani revisi rencana pegembangan (plan of development/POD) I Blok Masela. Adapun pengerjaan desain rinci (front end engineering design/FEED) setidaknya memakan waktu 1,5 tahun.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper