Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lokasi Fasilitas Perbenihan Turut Tentukan Biaya Distribusi Benih

Mendekatkan instalasi perbenihan ke sentra-sentra budi daya perikanan dinilai menjadi solusi untuk mengatasi persoalan tingginya biaya distribusi benih.
Nelayan beraktivitas di sekitar karamba budi daya ikan air tawar di Danau Rawa Pening, Desa Asinan, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/7/2019)./ANTARA-Aji Styawan
Nelayan beraktivitas di sekitar karamba budi daya ikan air tawar di Danau Rawa Pening, Desa Asinan, Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (2/7/2019)./ANTARA-Aji Styawan

Bisnis.com, JAKARTA--Mendekatkan instalasi perbenihan ke sentra-sentra budi daya perikanan dinilai menjadi solusi untuk mengatasi persoalan tingginya biaya distribusi.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Slamet Soebjakto menyebutkan mahalnya ongkos kirim menjadi tantangan dalam distribusi benih.

"Sekarang mahal, ini karena ongkos kirim juga naik, kargo sekarang juga naik. Ini satu permasalahan ke depan, kita berusaha untuk membuat instalasi-intsalasi yang dekat dengan para pembudi daya," katannya baru-baru ini.

Kendati demikian, dia menyebutkan untuk saat ini, seluruh biaya bantuan benih yang disalurkan oleh pihaknya ditanggung oleh balai. Dengan demikian, penerima bantuan seharusnya tidak menanggung biaya apapaun.

Adapun, untuk tahun ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan bantuan benih sebanyak 213,9 juta ekor. Sebanyak 76 juta di antaranya sudah terdistribusi selama paruh pertama 2019.

Bantuan benih ini merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk bisa mencapai target produksi sebanyak 10,36 juta ton ikan di 2019.

Selain benih ikan, KKP juga melakukan distribusi benih rumput laut. Sejumlah daerah di timur Indonesia menjadi tujuan pendistribusian tersebut seperti Papua, Papua Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, dan lainnya.

"Kenapa dikembangkan di bagian timur? Karena curah hujannya lebih sedikit dibandingkan dengan Indonesia bagian barat. Curah hujan yang sedikit justru akan lebih baik untuk pertumbuhan rumput lautnya," jelas Slamet.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper