Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah akan kembali membahas formulasi perhitungan teknis biaya operasional penerbangan maskapai berbiaya rendah (low cost carrier/LCC) sehingga didapatkan harga tiket yang murah tanpa mengorbankan kinerja keuangan perusahaan.
Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono mengatakan hari ini telah dilakukan pertemuan dengan Garuda Indonesia Group, Lion Air Group, PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, Pertamina, dan AirNav Indonesia. Setelah dilakukan simulasi struktur biaya, diakui cukup berat.
"Kami akan bertemu lagi dalam dua hari ini untuk menghitung kembali. Perlu diformulasikan kembali terkait penurunan harga tiket ini," kata Susiwijono, Senin (1/7/2019).
Penyediaan penerbangan murah, lanjutnya, akan dilakukan pada Selasa, Kamis, dan Sabtu pada pukul 10.00--14.00 waktu setempat. Pemerintah hanya memberikan pada alokasi seat tertentu dari total kapasitas pesawat dengan besaran diskon sebesar 50% dari tarif batas atas (TBA).
Dia menambahkan rute spesifik yang mendapatkan penurunan harga akan diumumkan pada Kamis (4/7/2019). Adapun, penghitungan formulasi struktur biaya diperlukan komitmen bersama dari semua pihak untuk secara bersama-sama menanggung beban.
Pemilihan jam dan hari tersebut, lanjutnya, berdasarkan aktivitas penerbangan yang masih rendah. Tingkat kepadatan penerbangan pada jam dan hari tersebut tidak padat, sehingga bisa mengakomodasi kebutuhan masyarakat.
"Posisinya harus seimbang, kepentingan masyarakat untuk dapat tiket murah dan bisnis maskapai. Kami tetap menjaga kedua [kepentingan] itu," ujarnya.