Bisnis.com, BANDUNG — Peralihan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung ke Bandara Kertajati, Majalengka akan mengubah tingkat pemanfaatan utilitas bandara (load factor) di Bandung.
Dari data Angkasa Pura II yang didapat Bisnis, Senin (1/7/2019) Bandara Husein Sastranegara Bandung setiap harinya menerbangkan 88 pesawat dan 68 di antaranya merupakan pesawat jet.
Setelah penerbangan domestik ini dipindahkan ke BIJB Kertajati, Bandara Husein Sastranegara hanya akan mengoperasikan 20 penerbangan domestik dan 12 penerbangan internasional.
Rata-rata jumlah penumpang di Bandara Husein Sastranegara, yaitu 9.050 Pax (domestik) dan 810 Pax (internasional) dengan total 10.670 Pax. Setelah perpindahan penerbangan domestik dengan tipe pesawat jet ke BIJB Kertajati, rata-rata jumlah penumpang Bandara Husein Sastranegara adalah 1.440 Pax (domestik) dan 810 Pax (internasional) dengan total 3.060 Pax.
Untuk penggunaan Apron Capacity berdasarkan flight schedule summer 2019, dari 15 jam operasi Bandara Husein Sastranegara terdapat 10 jam yang berstatus full pada jam tertentu.
Setelah penerbangan domestik dengan pesawat tipe jet dipindahkan ke BIJB Kertajati, maka akan mengurangi kepadatan pergerakan pesawat baik di runway maupun di apron.
Sementara itu, PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB) telah menyiapkan akses transportasi berupa trayek bus Damri dan shuttle. Hal itu guna memudahkan mobilitas penumpang. Rute Bus Damri tersebut akan dibuka dari dan menuju Bandung, Kuningan, Cikarang, dan Cirebon.
“Ada layanan shuttle untuk menjangkau Tasikmalaya, Cirebon, Kuningan, Indramayu, Purwakarta, Majalengka, dan Sumedang. Pengaktifan moda transportasi mengikuti jadwal dari pada penerbangan pesawat,” kata Direktur PT BIJB M Singgih.