Bisnis.com, JAKARTA - Pembangunan jalan tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung atau Terpeka dijadwalkan rampung pada Agustus 2019. Jalan tol sepanjang 189 kilometer ini bakal menjadi simpul penting bagi konektivitas di Sumatra Bagian Selatan.
Jalan tol Terpeka terdiri atas ruas Terbanggi Besar--Pematang Panggang (TBPP) dan Pematang Panggang Kayu Agung (PPKA). Pemimpin Proyek Tol TBPP Bambang Eko mengatakan, hingga saat ini progres konstruksi ruas Terbanggi Besar--Pematang Panggang telah mencapai 92,7%.
Dia menerangkan, kontraktor masih mengerjakan sejumlah pekerjaan terisa antara lain timbunan tanah pada jalan layang (overpass) di STA 0+150. Selain itu, sejumlah pekerjaan untuk operasional gerbang tol. "Kami targetkan pekerjaan konstruksi selesai 31 Juli 2019," ujarnya kepada Bisnis, Senin (24/6/2019).
Sebagaimana diketahui, jalan tol Terbanggi Besar--Pematang Panggang dibangun sejak 2016 dan memiliki tiga pintu tol. Ketiga pintu tol itu yakni Gerbang Tol (GT) Simpang Pematang, GT Menggala, GT Gunung Batin.
Di samping itu, jalan tol Terbanggi Besar--Pematang Panggang juga menyediakan tempat istirahat dan pelayanan (TIP) atau rest area di enam titik. Keenam titik masing-masing di KM 162, KM 171, KM 207, KM 218, KM 233, dan KM 273.
Sementara itu, ruas tol Pematang Panggang--Kayu Agung dijadwalkan rampung pada Agustus 2018 atau satu bulan setelah ruas Terbanggi Besar Pematang Panggang. Pimpinan Proyek Tol Pematang Panggang--Kayuagung, Fahrudin Haryanto mengatakan progres pekerjaan konstruksi kini telah mencapai 96,34%.
Dia menerangkan, pihaknya masih menyesaika sejumlah pekerjaan tersisa seperti pengaspalan, perambuan, dan pembangunan TIP. "Kami rencanakan selesai di bulan Agustus 2019," ujarnya kepada Bisnis, Senin (24/6).
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), pembangunan jalan Tol Terpeka menelan biaya investasi Rp21,95 triliun. Biaya pembangunan berasal dari penyertaan modal negara (PMN) kepada PT Hutama Karya (Persero), dukungan konstruksi, dan pinjaman sindikasi perbankan.
Secara khusus, dukungan konstruksi yang diberikan untuk jalan tol Terpeka mencapai 80 kilometer atau seatara Rp8,37 triliun. Sementara itu, jumlah pinjaman yang diperoleh untuk pembangunan ruas tol ini sebanyak Rp9,16 triliun. Pinjaman dikucurkan oleh Bank Mandiri, BNI, BRI, CIMB Niaga, dan Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Setelah beroperasi, jalan tol Terpeka akan melengkapi jalan tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) yang sudah beroperasi sejak Maret 2019. Walhasil, jalan tol Terpeka dan jalan tol Bakter bakal tersambung dan menjadi simpul penting bagi konektvitas di Lampung-Sumatra Selatan. Jalan tol diestimasi memangkas waktu tempuh menjadi tinggal 5-6 jam.