Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenaker Gandeng Swiss Siapkan Tenaga Kerja Sambut Era Digital

Menaker Hanif Dhakiri berharap agar implementasi perjanjian EFTA-Indonesia CEPA dapat segera direalisasikan pada tahun depan.
Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein Muliaman Hadad (ketiga dari kiri), Menteri Tenaga Kerja RI Hanif Dhakiri (keempat dari kiri, dan Departemen Federal Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Konfederasi Swiss Guy Parmelin (kelima dari kiri)./dok. Kemenaker
Dubes RI untuk Swiss dan Liechtenstein Muliaman Hadad (ketiga dari kiri), Menteri Tenaga Kerja RI Hanif Dhakiri (keempat dari kiri, dan Departemen Federal Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Konfederasi Swiss Guy Parmelin (kelima dari kiri)./dok. Kemenaker

Bisnis.com,, JAKARTA — Indonesia dan Swiss sepakat menjalin kerja sama bilateral bidang ketenagakerjaan. Kerja sama ini diimplementasikan dalam MoU antara Departemen Federal Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Konfederasi Swiss dengan Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri mengatakan pemerintah Indonesia berharap MoU yang baru saja ditandatangani dapat segera direalisasikan dalam program kerjasama yang konkret. Adapun, kerja sama ini mencakup 3 bidang yakni pertama terkait pengembangan keterampilan dan skills recognition sebagai respons terhadap digitalisasi dan Industri 4.0.

Lalu kedua, capacity building di bidang penelitian ketenagakerjaan terkait future of work. Ketiga, sharing best practices terkait penerapan sosial dialog sebagai respons terhadap digitalisasi dan Industri 4.0.

"Indonesia menyampaikan penghargaan atas kerja sama dan inisiasi pemerintah Swiss dalam pembentukan kerja sama bilateral di bidang ketenagakerjaan yang diimplementasikan melalui MoU ini," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (19/6/2019).

Dia juga mengapresiasi Pemerintah Swiss yang selama ini menjalin kerja sama dengan Indonesia melalui proyek-proyek Kantor ILO Jakarta seperti, Better Work dan Sustaining Competitive and Responsible Enterprise (SCORE).

Kerja sama tersebut dinilainya telah banyak membantu peningkatan kapasitas pekerja dan pengusaha di Indonesia.

"Harapannya, kerja sama ini dapat terus berlanjut pada masa depan dalam platform ILO Cooperation Development, sebagai respons terhadap digitalisasi dan future of work," kata Hanif.

Selain itu, dia juga berharap agar implementasi perjanjian EFTA-Indonesia CEPA dapat segera direalisasikan pada tahun depan. Kerja sama ini mencakup perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, hak kekayaan intelektual, pembangunan berkelanjutan, ketentuan asal dan bea cukai, fasilitasi perdagangan, pengamanan perdagangan, persaingan usaha, legal, serta kerja sama dan pengembangan kapasitas.

"Setelah hampir 8 tahun sebelum akhirnya dinyatakan selesai secara substantif dalam pertemuan di Bali November 2018, dan dideklarasikan final oleh para Menteri Perdagangan pada 23 November 2018 di Jenewa, Swiss," tuturnya.

Penandatanganan MoU ini antara Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia M. Hanif Dhakiri dan Departemen Federal Bidang Ekonomi, Pendidikan, dan Penelitian Konfederasi Swiss H.E. Guy Parmelin selepas pidato Menaker di Forum Konferensi Perburuhan Internasional ke-108.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper