Bisnis.com, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimistis investasi, baik asing maupun domestik, bakal kembali tumbuh ke kisaran dua digit pada tahun ini.
Seperti diketahui, pada 2018, pertumbuhan investasi melambat menjadi sekitar 4 persen dari posisi di atas 10 persen pada 2017. Tahun lalu, BKPM mencatat realisasi investasi sepanjang mencapai Rp721,3 triliun atau hanya sekitar 94,3 persen dari target Rp765 triliun.
Kepala BKPM Thomas T. Lembong mengatakan pihaknya cukup percaya diri pertumbuhan investasi akan kembali ke kisaran dua digit meskipun konsumsi rumah tangga agak melandai dan ekspor melambat.
"Full year 2019, PMA [Penanaman Modal Asing] dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) pertumbuhannya kembali ke double digit, terutama PMA," tuturnya selepas halal bihalal di BKPM, Selasa (18/6/2019).
Dengan pertumbuhan double digit, BKPM percaya diri target investasi sekitar Rp792,3 triliun bisa dicapai pemerintah tahun ini. Salah satu faktor pendukungnya adalah dampak perang dagang yang positif terhadap Indonesia karena beberapa perusahaan di China melakukan relokasi order dan industri ke Indonesia.
Dalam beberapa bulan terakhir, BKPM mendapatkan informasi adanya perusahaan yang melakukan perluasan basis produksi di Indonesia. Umumnya, ungkap Lembong, perusahaan tersebut sebenarnya telah memiliki pabrik di China, tetapi mereka memilih untuk melakukan pengembangan fasilitas di Indonesia atau pabrik lainnya di Asia Tenggara.
Baca Juga
Beberapa perusahaan tersebut tengah mengincar pasar-pasar di India dan Bangladesh yang memiliki pasar besar dan secara teknologi cukup inovatif.
"Tiap bulan, kami selalu dengar berita ada perluasan pabrik ini dan lain-lain," ucapnya.
Umumnya, sektor yang melakukan perluasan basis produksi di Indonesia ataupun Asia Tenggara adalah sektor elektronik dan peralatan rumah tangga.
Selain itu, Lembong melihat ekonomi Indonesia cukup stabil sehingga tetap memiliki daya tarik bagi investor. Bahkan, ketika negara lain mendapatkan penurunan rating kredit dari lembaga pemeringkat dunia, Indonesia justru menerima peningkatkan kredit rating.
Usai Pemilu 2019, dia melihat gairah investasi mulai tampak. Banyak pihak yang mulai mencari tahu tentang peluang investasi, arah kebijakan, dan gagasan serta terobosan baru ke depannya.
"Investor menanggapi dengan baik hasil Pemilu 2019 yang sudah terjadi dan terus terang, pascapemilu banyak sekali pertanyaan atau ekspresi minat investor dari berbagai kawasan," tambah Lembong.