Bisnis.com, JAKARTA - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KS) akan membangun fasilitas pemanfaatan air laut untuk kebutuhan air industri bersama PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (CAP).
Fasilitas pengolahan air tersebut diproyeksikan akan menjadi fasilitas pengolahan air terbesar di dalam negeri.
KS menilai pembangunan fasilitas tersebut sejalan dengan rencana pemerintah dalam membangun infrastruktur dan akses pengembangan industri nasional.
Adapun, KS akan membangun fasilitas tersebut melalui anak usahanya PT Krakatau Tirta Industri (KTI).
Direktur Utama KTI Agus Nizar Vidiansyah mengatakan fasilitas pengolahan air laut tersebut akan berisi pada 2022 dan memiliki kapasitas produksi air sebanyak 800--1.000 liter per second (lps). Nilai investasi yang dikucurkan untuk pembangunan fasilitas tersebut mencapai Rp1,5 triliun.
“Kami pun menghimbau kepada jajaran manajemen agar dapat melaksanakan proyek ini dengan memperhatikan prinsip kehati-hatian, itikad baik, dan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik [good corporate governance},” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (17/6/2019).
Baca Juga
Agus menambahkan perseroan juga tengah membangun Sistem Pengolahan Air Minum PDAM Giri Tirta Gresik. Perseroan, ujarnya, mendapatkan tender pembangunan beserta izin pengoperasiannya pada tahun lalu.
Agus mengutarakan fasilitas pengolahan air minum di Gresik akan memiliki memiliki kapasitas 1000 liter per second dengan nilai investasi Rp618 miliar.
Di sisi lain, Agus memaparkan perseroan memproyeksikan kapasitas produksi perseroan akan meningkat 45,83% menjadi 3.500 lps pada 2024 dari 2.400 lps pada tahun ini. Adapun,imbuhnya, perseroan memproyeksikan laba bersih perseroan naik tipis 1,24% menjadi Rp163 miliar pada akhir tahun ini.