Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengajuan APBN 2019 Perubahan Dikaji

Pemerintah masih terus mengkaji segala kemungkinan, termasuk  mengajukan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019 Perubahan, menyusul adanya proyeksi sejumlah indikator yang telah di pasang bakal meleset dari asumsi awal.
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan konferensi pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (16/5/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan konferensi pers APBN KiTa di kantor Kemenkeu, Jakarta, Kamis (16/5/2019)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah masih terus mengkaji segala kemungkinan, termasuk  mengajukan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2019 Perubahan, menyusul adanya proyeksi sejumlah indikator yang telah di pasang bakal meleset dari asumsi awal.

"Hal itu [opsi pemerintah ajukan APBN Perubahan] masih terus dikaji dan dipantau secara berkala bulanan oleh pemerintah," tutur Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan Askolani, kepada Bisnis, Minggu (16/06/2019).

Dia memastikan bahwa pemerintah akan memonitor seluruh indikator secara komprehensif, termasuk outlook yang ada. "Dalam laporan Semester I APBN 2019 pada Juli 2019, akan disampaikan mengenai hal itu," tegasnya.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pesimistis sejumlah target yang telah disusun dalam APBN 2019, akan mampu tercapai dengan baik. 


Pasalnya, menurut mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut, saat ini sejumlah indikator asumsi makro dalam APBN 2019 diproyeksikan bakal meleset dari asumsi awal. 

"Kalau kita melihat APBN 2019 ini dari sisi asumsi makro di mana pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mengalami tekanan, sehingga terjadi downside risk," ujarnya.

Sementara untuk laju inflasi, pihaknya memproyeksikan masih akan tetap sama sesuai asumsi. "Kurs rupiah dengan asumsi Rp15.000 per dolar AS diperkirakan akan mengalami penguatan dibanding asumsi APBN," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Tegar Arief

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper