Bisnis.com, JAKARTA – Setelah jumlah penumpang kapal Pelni melesat 16,4 persen (year on year) selama arus mudik Lebaran tahun ini, BUMN pelayaran itu bersiap melayani arus balik yang diperkirakan mencapai puncak pada 13 Juni (H+7).
Sebanyak 26 kapal penumpang Pelni telah mengantar 317.872 pemudik sejak 21 Mei hingga 4 Juni. Jumlah itu meningkat dari periode sama tahun lalu yang hanya 273.107 orang. Puncak arus mudik kali ini terjadi pada H-6 (30 Mei) dengan jumlah penumpang 31.791 orang.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Yahya Kuncoro mengatakan, seperti tahun sebelumnya, Makassar masih menjadi penyumpang volume penumpang tertinggi selama arus mudik, yakni 46.334 orang, naik dari periode sebelumnya yang hanya 31.651 orang.
Balikpapan menyusul dengan kenaikan jumlah penumpang dari 23.399 orang menjadi 39.849 orang, Batam dari 20.545 orang menjadi 32.117 orang, Jayapura dari 10.226 orang menjadi 16.013 orang, Tanjung Priok dari 10.483 orang menjadi 16.702 orang, Sorong dari 12.527 orang menjadi 17.343 orang.
Belawan dan Bau-bau yang tahun lalu tidak masuk 10 besar, tahun ini masuk dengan jumlah penumpang masing-masing 16.702 orang dan 14.601 orang.
“Setelah sukses pada arus mudik, Pelni bersiap melayani arus balik. Pelabuhan terpadat pada arus balik menjadi perhatian manajemen, mencakup Surabaya, Bau-bau, Makassar, Belawan, Semarang, Balikpapan, Sorong, Pare-pare, Batam, dan Jayapura,” kata Yahya saat dihubungi, Minggu (9/6/2019).
Pengamanan di daerah-daerah itu diperkuat dengan menambah tenaga pengamanan dari dariunsur TNI AL dan Polri sebanyak 80 orang di atas kapal dan 400 orang di pelabuhan-pelabuhan padat penumpang.
Kontrol di sisi layanan tiket juga diperketat agar setiap cabang hanya menjual tiket maksimal sesuai dengan batas dispensasi setiap kapal sehingga tingkat kepadatan kapal terjaga.
“Pelni mengingatkan agar masyarakat tidak memaksakan diri bila tiket sudah habis. Tunggu jadwal kapal berikutnya agar kenyamanan pelanggan dapat terjaga dengan baik. Kami memiliki keterbatasan kapasitas angkut,” tutur Yahya.
Selain persiapan operasi yang meliputi pelayanan tiket dan tambahan petugas keamanan, Pelni pun memperhatikan kebutuhan air tawar, logistik, pembuangan sampah dan makanan selama 24 jam di atas kapal.
Jumlah penumpang yang tinggi diantisipasi dengan persediaan barang di gudang dan bahan makanan yang mencukupi dengan daerah suplai temasuk pembuangan sampah di bebeberapa titik yang telah ditentukan. Koki-koki disiapkan melayani penumpang selama 24 jam.
Yahya mengatakan arus balik sudah dimulai Jumat (7/6/2019) dari sejumlah wilayah di Tanah Air.
“[Jumlah penumpang arus balik] masih belum [didata]. Nanti kami info progresnya ya,” katanya.