Bisnis.com, SUBANG — Ada yang unik di seputar Jalan Raya Pantura tepatnya Kecamatan Ciasem, Subang sebab pemudik yang kebetulan lewat akan disambut oleh sejumlah warga sambil memegang sapu.
Mereka bukan sedang ingin menyapu jalanan dari sampah melainkan menyapu koin maupun uang kertas yang dilempar pemudik setiap melewati jalur tersebut. Kegiatan ini rupanya telah menjadi tradisi bahkan dilakukan sudah sekitar empat tahun lamanya.
Warga kampung Ciasem, Subang menyebutnya sebagai "nyapu". Mereka mengaku kegiatan ini sudah menjadi tradisi dan dilakukan sejak empat tahun lalu di sepanjang 2 kilometer jalur pantura.
Usut punya usut, tradisi ini berawal dari kebiasan pemudik yang kerap melempar koin ketika melewati jalur lurus di Ciasem, Subang. Pemudik melempar uang agar lebih berkonsentrasi di jalan yang memang memiliki jalur lurus.
Alhasil, warga pun memanfaatkan momentum ini dengan berjaga-jaga di pinggir jalan sambil memegang sapu. Setiap uang yang dilempar akan langsung disapu oleh warga.
Baca Juga
Rasdi, misalnya. Warga kampung Marga Jaya, Ciasem, Subang ini telah menyapu sejak H-7 lebaran atau Kamis (29/30/2019). Dia menyapu dari pagi ke sore dan malam ke pagi lagi. Malam hari dinilai menjadi paling ramai untuk menyapu koin karena ramainya pemudik.
"Awal-awalnya orang yang lewat ngelempar uang, udah biasa udah lama, jadi menjadi tradisi," katanya kepada Tim Jelajah Jawa-Bali 2019, Kamis (30/5/2019).
Tahun lalu Rusdi bisa mendapatkan Rp500.000 dari kegiatan menyapu selama arus mudik hingga perayaan lebaran. Uangnya pun cukup digunakan untuk menyambut perayaan lebaran. Warga lain bisa mendapatkan uang hingga Rp1.000.000 selama menyapu di jalur mudik.
"Banyak warga di sini bisa sampai 4 kampung ikut menyapu," katanya.