Bisnis.com, TANGERANG — Tak meluncurkan proyek apapun tahun ini, pengembang PT Duta Pertiwi Tbk. (DUTI) fokus pada pengembangan proyek Southgate dan bersikap konservatif namun tetap optimistis tahun ini.
Tahun ini, DUTI hanya menargetkan prapenjualan sebesar Rp1,7 triliun, tidak jauh dari tahun lalu sebesar Rp1,6 triliun. Head of Investor Relation DUTI Christy Grassela mengatakan bahwa tahun ini pihaknya hanya berharap pada proyek existing.
"Secara persentase tidak banyak memang, karena lonjakan sudah terjadi pada 2018 dari dua proyek baru, yang pertama Southgate yang menyumbang recurring income dan apartemen terjual satu tower. Lonjakan juga ada dari Klaska Residence di Surabaya. Jadi 2019 diharapkan dari proyek existing saja," ungkapnya saat ditemui usai RUPST di BSD, Tangerang, Kamis (23/5/2019).
Total investasi untuk Southgate mencapai Rp3 triliun untuk dibangun menjadi kawasan mixed use, terdiri atas mal, apartemen, dan kantor. "Rencana pembangunannya rampung sampai 2023, tapi sekarang progress-nya sudah 50 persen, mal sudah topping off. Semoga bisa lebih cepat," tambahnya.
Sementara itu, produk andalan lainnya, Klaska Residence di Surabaya saat ini sudah jadi dua tower apartemen, dan bisa di upsize menjadi 6 tower. Pengembangan apartemen Klaska didasarkan pada minat pasar akan apartemen di Surabaya yang tinggi.
"Untuk Klaska investasinya maksimal Rp609 miliar, untuk dua tower dulu. Ini kami lihat pangsa pasarnya banyak," jelas Christy.
Baca Juga
Selanjutnya, belanja modal pada kuartal I/2019 sudah mencapai Rp300 miliar. Diharapkan sampai akhir tahun bisa mencapai Rp1 triliun untuk dipusatkan pada pengembangan pusat perbelanjaan Aeon Southgate untuk dioperasikan tahun depan.
Kemudian, recurring income tercatat naik 46 persen dari tahun lalu, kebanyakan bersumber dari sewa gedung kantor seperti Sinar Mas Land Thamrin dan ada pendapatan sewa dari beberapa mal dan ITC yang berkontribusi pada pendapatan DUTI sendiri.
Menanggapi kondisi pasar properti tahun ini, Direktur Utama DUTI Teky Mailoa menyebutkan bahwa pihaknya konservatif tapi tetap optimistis menghadapi tahun ini dan akan menggenjot kinerja perusahan lebih lagi memasuki semester II/2019 nanti.
"Makanya kembali tadi, kita nggak pasang target besar, optimistis tumbuh meski enggak dua digit," ungkap Teky.