Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bertemu Jokowi, HT Beri Masukan Soal Peningkatan Ekonomi

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menemui Presiden Joko Widodo untuk memberikan masukan soal peningkatan ekonomi di masa mendatang.
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo di Istana Merdeka, Selasa (21/5/2019)/Bisnis-Amanda Kusumawardhani
Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo di Istana Merdeka, Selasa (21/5/2019)/Bisnis-Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA--Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo menemui Presiden Joko Widodo untuk memberikan masukan soal peningkatan ekonomi di masa mendatang.

Dalam pertemuan singkat di ruang pribadi Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Selasa (21/5/2019), Hary Tanoesoedibjo (HT) mengungkapkan dua hal yang dibutuhkan Indonesia untuk menggenjot ekonomi Indonesia yakni peningkatan investasi dan ekspor.

"Ya kalau saya lihat ke depan itu di Indonesia yang dibutuhkan bagaimana kita meningkatkan ekspor, kalau tidak devisa kita akan tergerus dan nilai tukar rupiah kita melemah, dan kalau nilai tukar melemah tidak baik bagi masyarakat. Kedua mengenai investasi, investasi swasta dalam negeri dan luar negeri, termasuk pariwisata itu devisa cukup besar," kata HT.

Jika kedua hal tersebut bisa dicapai, HT menjelaskan bukan tidak mungkin pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa melenggang hingga 6% atau bahkan 7%.

Selain kedua hal tersebut, HT menekankan pentingnya pendidikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mengatasi kesenjangan pendidikan dengan memanfaatkan keberadaan internet.

"Kalau perlu pendidikan itu via internet, kalau fisik kan anak Papua bagaimana harus [sekolah] ke Sulawesi itu kan mahal. Biayanya mahal, kosnya, transportnya, biaya makannya. Kalau pake internet, anak Papua di Papua, anak Aceh di Aceh, lebih murah kan," ungkap HT.

Dari kacamatanya sebagai pengusaha, HT menjelaskan usainya pemilu serentak yang ditandai dengan pengumuman rekapitulasi suara menjadi sinyal positif bagi dunia usaha.

"Saya kira ini memberikan sinyal positif bahwa sudah definitif, ada kepastian, ada penetapan, kalau ada gugatan kita tunggulah. Tapi kalau menurut saya perbedaan yang sangat besar sulit, kalau perbedaannya sedikit ya bisa, realistis saja. Itu kalau dari kacamata dunia usaha," tambah HT.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper