Bisnis.com, JAKARTA - PT Angkasa Pura II (Persero) berharap jumlah penerbangan tambahan yang diajukan maskapai bisa bertambah seiring dengan penurunan tarif batas atas (TBA) yang ditetapkan pemerintah akhir pekan lalu.
Direktur Teknik dan Operasi AP II Djoko Murjatmodjo mengatakan penerbangan tambahan yang sudah mendapatkan persetujuan terbang (flight approval/FA) mencapai 68 slot, hingga pekan lalu. Penerbangan tambahan tersebut terdiri dari 50 slot rute domestik dan 18 slot rute internasional.
"Penurunan TBA juga baru saja diputuskan, sehingga maskapai juga akan berhitung ulang kebutuhan extra flight. Mudah-mudahan pengajuan slot terbang akan bertambah," kata Djoko, Senin (20/5/2019).
Berdasarkan data AP II hingga 14 Mei 2019 yang diperoleh Bisnis, 68 slot tersebut hanya diajukan untuk dua dari total 16 bandara yang dikelola. Kedua bandara tersebut adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta sebanyak 52 slot dan Bandara Kualanamu di Medan sebanyak 16 slot.
Sementara itu, maskapai asing yang mengajukan penerbangan tambahan antara lain Jetstar Asia 5 slot, Malaysia Airlines 8 slot, dan Silk Air 6 slot. Adapun, maskapai nasional yang mendapatkan persetujuan hingga data tersebut ditulis baru Indonesia AirAsia dengan jumlah 50 slot.
Dia menambahkan, tidak menutup kemungkinan penurunan harga tiket bisa menyebabkan calon penumpang yang berniat menggunakan moda transportasi darat beralih kembali ke angkutan udara. Hal tersebut bisa mendorong maskapai mempersiapkan penerbangan tambahan yang lebih banyak.
Menurutnya, pertumbuhan jumlah penumpang pada masa angkutan Lebaran tahun ini diprediksi hanya sebesar 3,2% dibandingkan dengan tahun lalu. Akan tetapi, asumsi tersebut belum memperhitungkan adanya penurunan TBA, sehingga AP II juga akan berhitung ulang.
Pihaknya mengakui pertumbuhan jumlah penumpang pada masa angkutan Lebaran tahun ini memang melambat, jika dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu yang bisa sampai 5,6% dan juga pernah sampai menembus 12%.
Periode pemantauan operator bandara selama masa angkutan Lebaran akan dilakukan mulai 28 Mei 2019 sampai dengan 13 Juni 2019. Perhitungan tersebut dengan asumsi Hari Idulfitri dilaksanakan pada 5--6 Juni 2019.
Djoko mengaku, AP II telah melakukan antisipasi dan persiapan teknis, termasuk melaksanakan inspeksi dan mengecek semua fasilitas operasi dan prosedur keselamatan penerbangan. Diperkirakan sebagian besar arus mudik transportasi udara akan berasal dari Jakarta.
"Kami juga menghentikan segala aktivitas investasi yang berisiko mengganggu kelancaran angkutan Lebaran, seperti pembangunan sisi udara maupun darat," ujarnya.