Bisnis.com, JAKARTA - Meski pasar domestik diserbu produk tekstil impor, PT Asia Pacific Fibers Tbk. bertahan tidak merevisi target penjualan 2019. Salah satu strateginya adalah meningkatkan produksi barang bernilai tambah, seperti benang anti api.
Prama Yudha Amdan, Head of Corporate Communications and PR Asia Pacific Fibers, mengatakan bahwa perseroan tidak akan merevisi target penjualan 2019, meski kinerja di pasar domestik mengalami koreksi selama kuartal I akibat serbuan produk impor.
"Kami sedang meningkatkan produksi barang bernilai tambah seperti serat dan benang anti api, otomotif, dan sports wear. Fokus kami kepada produk bernilai tambah dapat meminimalisasi dampak dari volatilitas pasar komoditas," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (19/5/2019).
Serat dan benang anti-api adalah bahan baku untuk pakaian industri, pakaian pemadam kebakaran, dan pakaian tidur anak-anak; serta perabot rumah, pelapis, gorden, dan karpet.
Sementara itu, serat otomotif umumnya dipakai untuk bahan baku produk interior mobil, serta perabot rumah dan pelapis.
Selain itu, Asia Pacific juga memproduksi Cationic Dyeable yang biasa digunakan pada produk akhir berupa pakaian fashion, pakaian olahraga, pakaian kerja, kaus kaki, pakaian rajutan, hingga perabotan rumah.
Dalam upaya meningkatkan daya saing di tengah dinamika pasar tekstil, perseroan juga berupaya melakukan perluasan pasar ekspor sebagai destinasi produk khusus dan produk bernilai tambah. Upaya tersebut terlihat sejalan dengan kinerja ekspor pada kuartal I/2019 yang tercatat lebih tinggi dibanding dengan periode yang sama pada 2018.
Pasar ekspor ditargetkan dapat mengkompensasikan pelemahan yang terjadi di domestik dan utilisasi produksi juga terpantau masih di atas 80%-85%. “Melihat tiga faktor ini, yaitu produk khusus, perluasan ekspor, dan utilisasi produksi, kami optimis target 2019 tetap teracapai," tambahnya.
Sepanjang kuartal pertama 2019, kinerja penjualan emiten dengan kode saham POLY ini turun 3,99% y-o-y menjadi US$113,58 juta. Asia Pacific menyatakan bahwa pelemahan di pasar domestik tekstil turut mengkoreksi kinerja penjualan perseroan.