Bisnis.com, JAKARTA -- PAM Jaya tengah mengajukan suntikan modal dalam bentuk penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp8 triliun kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Tambahan modal dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur air minum sejalan dengan upaya peningkatan cakupan pelayanan .
Direktur Utama PAM Jaya, Priyatno Bambang Hernowo mengatakan tambahan modal diajukan untuk tahun anggaran 2020. Dia menyebut, PAM Jaya perlu membangun jaringan distribusi dan transmisi dibutuhkan karena akan menyerap 4.000 liter air baku dari sistem penyediaan air minum (SPAM) Jatiluhur Tahap I.
Saat ini, SPAM Jatiluhur I belum memulai konstruksi dan masih dalam tahap persiapan pelelangan. "Kami butuh air sehingga kami juga harus membiayai transmisi dan distribusinya. [Investasi] Ini lebih besar dari proyek SPAM-nya sendiri," ujar Priyatno kepada Bisnis di Jakarta, Kamis (16/5/2019).
Baca Juga
Untuk diketahui, PAM Jaya merupakan pembeli air baku atau offtaker terbesar dalam proyek SPAM Jatiluhur I dengan porsi 80% dari total kapasitas sebanyak 5.000 lpd. Adapun, pihak lain yang juga menjadi offtaker yaitu PDAM Tirta Patriot Kota Bekasi (300 lpd), PDAM Tirta Bhagasasi Kabupaten Bekasi (350 lpd), dan PDAM Tirta Tarum Kabupaten Karawang (350 lpd).
Priyatno menuturkan, pembangunan infrastruktur air minum tambahan bisa dilakukan secara pararel dengan konstruksi SPAM Jatiluhur. Untuk itu, dia berharap pengajuan PMD bisa disetujui untuk tahun anggaran 2020.