Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan akan menerapkan sistem penyeberangan ganjil genap di Pelabuhan Merak--Bakauheni pada puncak arus mudik Lebaran 2019, pada 30 Mei--2 Juni 2019. Sistem ganjil-genap ini hanya akan berlaku pada pukul 00.00 WIB--06.00 WIB.
Berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenhub, pola perilaku mudik masyarakat yang menggunakan kapal penyeberangan cenderung lebih sering menyeberang mulai dari pukul 00.00-06.00, dengan perkiraan tiba di Lampung menjelang siang dan pertimbangan faktor keselamatan.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menjelaskan, ada beberapa perbedaan yang akan disiapkan saat kendaraan menyeberang dari Pelabuhan Merak menuju Pelabuhan Bakauheni. Salah satunya sarana yang ada penambahan dermaga premium di Merak dan Bakauheni.
"Selain itu, nanti kami mencoba pada 30 Mei--2 Juni untuk arus mudik kami imbau masyarakat untuk menerapkan ganjil-genap bagi yang ingin menyeberang pukul 20.00-08.00, untuk yang siangnya kami bebaskan,” terangnya, dalam keterangan yang diterima, Jumat (10/5/2019).
Pemerintah menilai arus mudik ke Sumatra akan berkonsentrasi di tol Bakauheni-Terbanggi Besar sudah operasional dan Terbanggi Besar-Kayu Agung yang masih fungsional. Khusus tol yang baru berjalan fungsional hanya dapat dilalui pada 06.00 WIB--18.00 WIB dan hanya satu lajur.
Menurutnya, dengan adanya perubahan infrastruktur tol dari Bakauheni ke Kayu Agung akan meningkatkan minat masyarakat yang akan ke Sumatra menggunakan jalur darat dan penyeberangan.
“Ada rencana juga motor akan kami pisahkan dengan menggunakan 1 dermaga khusus jadi tidak bercampur dengan yang lain, ini untuk mencegah antrean sekitar 7--8 kilometer hingga ke arah tol sehingga nanti habis antrian bisa sampai sore sehingga kita lakukan pencegahan dengan cara ini,” katanya.