Bisnis.com, JAKARTA - Negosiator perdagangan China, Wakil Perdana Menteri Liu He, dipastikan akan hadir pada perundingan dagang yang akan diselenggarakan di Washington pekan ini.
Pertemuan kali ini diharapkan dapat memecah kebuntuan yang sudah terjadi selama satu tahun terakhir pasca ancaman Presiden AS Donald Trump yang akan menaikkan tarif impor China dari 10 persen menjadi 25 persen.
Menurut sebuah pernyataan di situs web Kementerian Perdagangan China, Liu akan hadir di Washington untuk perundingan yang dijadwalkan pada 9 Mei-10 Mei atas undangan dari Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin.
Sebelumnya pada Senin (6/5/2019), pihak berwenang China dikabarkan tengah mempertimbangkan penundaan kehadiran negosiator ke Washington.
Optimisme pasar terhadap kemajuan perundingan dagang kembali diuji setelah Presiden Trump menyatakan ancaman kenaikan tarif impor China karena menurutnya proses pencapaian kesepakatan berlangsung sangat lamban.
Trump juga berencana untuk menargetkan tarif tambahan terhadap produk impor China senilai US$325 miliar yang saat ini masih bebas pungutan. Kebijakan ini dinilai dapat memukul seluruh komoditas impor dari China.
Baca Juga
"Pemerintah berencana untuk menaikan tarif impor China pada 10 Mei pukul 12:01," ujar Lighthizer, seperti dikutip melalui Bloomberg, Selasa (6/5/2019).
Harian Global Times mengutip bahwa China sudah siap dengan segala konsekuensi yang akan mereka hadapi, termasuk gangguan sementara pada proses perundingan. Beijing masih membuka pintu kesempatan negosiasi bahkan jika Washington benar-benar akan menaikkan tarif.
Lighthizer dan Mnuchin menyampaikan bahwa China menunjukkan sikap ingkar janji sejak pertemuan terakhir mereka di Beijing pekan lalu.
Keraguan mereka terhadap komitmen China semakin diperkuat menyusul ringkasan kesepakatan baru yang dikirimkan ke Washington terkait penolakan Beijing terhadap sejumlah kesepakatan dagang.
"Saat ini penyusunan perjanjian dagang sudah hampir mencapai 90% dan China ingin mengganti bagian yang sudah dinegosiasikan sebelumnya. Kami tidak akan memenuhi permintaan mereka untuk kembali melakukan negosiasi," ujar Mnuchin.